Petani Keluhkan Harga Jagung

Sabtu, 25 Februari 2017 – 00:16 WIB
Petani menjemur jagung. Ilustrasi Foto: Andi/Gorontalo Post/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Stok jagung dari para petani di Gorontalo, terutama untuk kadar air 17 persen, saat ini begitu sulit diperoleh. Namun, harganya belum juga naik.

Sebagaimana pengakuan sejumlah petani jagung, hingga saat ini, jagung dibanderol Rp 3.150-3.200 per kg.

BACA JUGA: Harga Gabah dan Jagung Sudah di Sulut juga Turun

Harga ini sudah berlaku sejak beberapa pekan lalu. Menurut mereka, meski harga diatas Rp 3 ribuan, namun itu masih sangat murah dibandingkan dengan tingkat kesulitan petani dalam memproduksi jagung dengan kualitas bagus yakni kadar air 17 persen.

Safran, salah seorang petani jagung di Kecamatan Limboto Barat mengatakan, harga jagung Rp 3.150-3.200 per kg itu sangat rendah.

BACA JUGA: Dituding Sebut Bom, Penumpang Garuda Batal ke Manado

Sebab biasanya, harga pengambilan jagung di kisaran Rp 3.500-3.750 per kg. "Ini sangat rendah harganya," katanya.

Menurut Sarfan, saat ini, permintaan jagung begitu banyak, tetapi petani tak begitu bergembira karena harga pengambilan jagung murah.

BACA JUGA: Kejati Gorontalo Didesak Usut Korupsi Alkes 2004

"Harga rendah, sementara kami sudah menjemur jagung, karena cuaca saat ini sering hujan," ujarnya.

Sementara itu, di sejumlah pasar, harga jagung ternyata jauh lebih tinggi, terutama untuk jagung lokal (berwarna orange).

Harga jagung kering Rp 5-6 ribu per liter atau Rp 10 ribu per kg, jagung muda iris dijual seharga Rp 10 ribu per liter atau Rp 15 ribu per kg.

Jagung muda manis Rp 10 ribu per kg, beras jagung Rp 10 ribu per kg dan jagung pulo dipatok Rp 10 ribu per kg.

Idji Dangi, salah seorang pedagang di Shopping Limboto mengatakan, dibandingkan permintaan dari perusahaan penampung, permintaan jagung di pasar masih minim.

"Bahkan di pasar dalam sehari jarang ada yang beli jagung kering," ungkapnya.

Diko, pedagang lainnya mengatakan, pasokan jagung konsumsi di Kota Gorontalo maupun daerah sekitarnya seperti Kabupaten Gorontalo, hingga saat ini, masih lancar.

Menurutnya, pasokan jagung di sejumlah pasar bukanlah jagung dari bibit unggul yang memang di khususkan untuk komoditi ekspor, melainkan jagung lokal yang memang dimaksudkan untuk konsumsi warga.

"Harga jagung di pasar saat ini masih sangat stabil, pasokan juga aman," ungkapnya.(tr-53/dan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPJS Pekerja Sektor Informal Ditanggung Pemprov


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler