"Masyarakat Rote Ndao sudah dirugikan besar-besaran oleh perusahaan minyak
BACA JUGA: Pasca Tsunami, Aceh Rawan HIV/AIDS
Setahunnya petani rumput laut dapat panen rumput laut sebanyak 7000 tonBACA JUGA: Listrik Hanya Byar 8 Jam Sehari
Jika di kalkulasikan dengan nilai mata uang Indonesia Rp 15.000/kg rumput laut maka kerugian masyarakat Rote Ndao mencapai Rp90 miliar lebih," terang Ibrahim Agustinus Medah.Ibrahim Agustinus Medah menambahkan, para petani rumput laun menjadi kehilangan mata pencahariannya untuk menghidupi keluarga mereka
BACA JUGA: Hamil, Enam Siswi Tak Ikut UN
"Kami akan mengirim surat kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan petani rumput lautKami juga meminta pemerintah untuk menekan Australia untuk mengganti kerugian petani kita," kata Ibrahim lagi.Ditambahkan, pencemaran laut tersebut tidak hanya menghancurkan hasil rumput lautLebih dari itu, kata dia lagi, berdampak pada ekologi laut termasuk biota-biota laut yang merupakan hilangnya nutrisi makanan ikan-ikan seperti rusaknya terumbu karang dan eksostim laut
"Jumlah ikan-ikannya pun menurun sehingga nelayan akan susah mendapatkan ikanBukan hanya di Rote saja yang mengalami kasus seperti ini tapi sejumlah kabupaten tetangga seperti TTS dan Sabu," katanya
Berdasarkan hasil analisis sampel minyak dan air dari Laut Timor perairan Indonesia yang dilakukan oleh Leeders Consulting Australia atas permintaan Komisi Penyelidikan Tumpahan Minyak Montara Australia telah membuktikan bahwa kandungan minyak yang mencemari perairan Indonesia di Laut Timor serupa dengan tumpahan minyak yang dimuntahkan dari ladang Montara.
Sementara itu, Hasil analisis Laboratorium Fakulatas MIPA Universitas Indonesia terhadap kandungan minyak asal Montara mencapai 38,15 persen serta kandungan zat timah hitam dan zat berbahaya lainnya mencapai lebih dari 100 kali dari kadar normal yang seharusnya.(kr-8/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pro Papua Merdeka Berharap ke Obama
Redaktur : Tim Redaksi