Petani Rumput Laut Rugi Rp90 Miliar

Pencemaran Minyak Mentah di Laut Timor

Rabu, 24 Maret 2010 – 10:14 WIB
BAA- Ketua DPRD Provinsi NTT, Ibrahim Agustinus Medah mengatakan pencemaran minyak di Laut Timor akibat meledaknya sumur minya dan gas Montara di Blok Atlas Barat pada 21 Agustus 2009 lalu membuat sengsara petani rumput laut NTTSebab, pencemaran tersebut menyababkan petani rumput laut yang biasanya berproduksi 7000 ton pertahun, kehilangan asetnya mencapai 6000 ton, karena yang bisa dipanen hanya 1000 ton.

"Masyarakat Rote Ndao sudah dirugikan besar-besaran oleh perusahaan minyak

BACA JUGA: Pasca Tsunami, Aceh Rawan HIV/AIDS

Setahunnya petani rumput laut dapat panen rumput laut sebanyak 7000 ton
Sekarang petani cuma panen 1000 ton rumput laut

BACA JUGA: Listrik Hanya Byar 8 Jam Sehari

Jika di kalkulasikan dengan nilai mata uang Indonesia Rp 15.000/kg rumput laut maka kerugian masyarakat Rote Ndao mencapai  Rp90 miliar lebih," terang Ibrahim Agustinus Medah.

Ibrahim Agustinus Medah menambahkan, para petani rumput laun menjadi kehilangan mata pencahariannya untuk menghidupi keluarga mereka
Padahal, rumput laut merupakan komoditas unggulan bagi NTT

BACA JUGA: Hamil, Enam Siswi Tak Ikut UN

"Kami akan mengirim surat kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan petani rumput lautKami juga meminta pemerintah untuk menekan Australia untuk mengganti kerugian petani kita," kata Ibrahim lagi.

Ditambahkan, pencemaran laut tersebut tidak hanya menghancurkan hasil rumput lautLebih dari itu, kata dia lagi, berdampak pada ekologi laut termasuk biota-biota laut yang merupakan  hilangnya  nutrisi makanan ikan-ikan seperti rusaknya terumbu karang dan eksostim laut

"Jumlah ikan-ikannya pun menurun sehingga nelayan akan susah  mendapatkan ikanBukan hanya di Rote saja yang mengalami kasus seperti ini tapi sejumlah kabupaten tetangga seperti TTS dan Sabu," katanya

Berdasarkan hasil analisis sampel minyak dan air dari Laut Timor perairan Indonesia yang dilakukan oleh Leeders Consulting Australia atas permintaan Komisi Penyelidikan Tumpahan Minyak Montara Australia telah membuktikan bahwa kandungan minyak yang mencemari perairan Indonesia di Laut Timor serupa dengan tumpahan minyak yang dimuntahkan dari ladang Montara.

Sementara itu, Hasil analisis Laboratorium Fakulatas MIPA Universitas Indonesia terhadap kandungan minyak asal Montara mencapai 38,15 persen serta kandungan zat timah hitam dan zat berbahaya lainnya mencapai lebih dari 100 kali dari kadar normal yang seharusnya.(kr-8/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pro Papua Merdeka Berharap ke Obama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler