Peternak Unggas Siaga Flu Burung

Senin, 23 Mei 2011 – 12:41 WIB
SAMPIT – Ketua Assosiasi Peternak Unggas Rakyat (APUR) Kota Waringin Timur, Kotim Jefri mengatakan ratusan peternak unggas siaga flu burungSikap siaga tersebut menyusul ditemukannya empat ekor ayam yang mati mendadak di Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, belum lama tadi

BACA JUGA: Wisatawan Keluhkan Jalanan Menuju Pantai Anyer



Menurut Jefri kesiapsiagaan itu sebagai tidak lanjut dari surat edaran dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kotim terkait penyebaran virus H5N1
Assosiasi ini meminta agar para peternak terus memantau dan melaporkan diri apabila ada ternak yang sakit atau mati mendadak.

”Memang sejauh ini belum ada lagi ditemukan ternak ayam yang mati mendadak peternakan anggota APUR yang mencapai 319 peternak, baik mandiri dan plasma

BACA JUGA: Tambang di Lahaan Sawit Distop

Semua anggota tetap siaga dan terus berkoordinasi dengan dinas, serta turut mengawasi lalu lintas unggas terutama yang masuk Kotim,” paparnya kepada Radar Sampit (JPNN Grup).

Sementara itu, Distanak Kotim masih melakukan pemeriksaan laboraturium  terhadap dugaan penularan virus flu burung terhadap empat ayam yang mati mendadak tersebut.  Kepala Bidang Peternakan dan Hewan Ir Bima Eka Wardana menjelaskan bahwa bangkai ayam tersebut akan dikirim ke BPPV Banjarbaru, Kalimantan Selatan,  agar bisa dipastikan penyebab kematiannya
Jika hasil ini sudah diketahui, menurutnya bisa menjadi dasar antisipasi serta penanganan tim secara maksimal.

Sebelumnya diwartakan, Kamis (19/5), Dinas Pertanian dan Peterkanak (Distanak) Kotim menemukan beberapa ayam milik warga di Kelurahan Sawahan mati mendadak

BACA JUGA: Kaltim Disarankan Fokus Benahi Jalan Rusak

“Ayam yang mati mendadak berjumlah empat ekor, setelah diperiksa hasilnya positif terjangkit virus flu burung,” kata kabid Peternakan dan Hewan Distanak Kotim, Bima Eka Wardana kepada wartawan.

Dari empat ekor ayam yang mati mendadak tersebut, ayam yang positif terjangkit virus flu burung adalah jenis ayam kate dan ayam ras“Hasil rapid test diduga kuat terjangkit virus flu burungHasil pastinya masih menunggu hasil pengujian BPPV Banjarbaru,” ujarnya.

Hasil pemeriksaan melalui laboratorium juga untuk mengetahui penyebab kematian ayam tersebut agar langkah antisipasi lebih lanjut bisa segera diambilHasil tes dari BPPV Banjarbaru biasanya akan diketahui satu minggu setelah dilakukan uji laboratorium.

Mengantisipasi wabah flu burung, Distanak telah mengeluarkan Surat Edaran yang ditujukan kepada Asosiasi Peternak Unggas Rakyat (APUR), broker dan para pemotong unggas, serta para peternak lainnya agar bisa melakukan langkah antisipasi.

Dalam surat edaran tersebut, Distanak meminta agar  perusahaan peternakan  atau peternak unggas melakukan pengawasan dengan ketat lalu lintas perdagangan ternak unggas dan produknya

Pemisahan unggas yang baru dibeli dengan yang unggas yang lama selama dua minggu juga perlu dilakukan peternakPeringatan lainnya, Distanak meminta agar peternak jangan menjual atau memberikan unggas yang sakit serta mengeluarkan kotoran unggas atau limbah peternakan dari lokasi kasus penyakitDistanak juga meminta agar dilakukan desinfeksi dan sucihamakan kandang, termasuk semua peralatan kandang bekas unggas yang mati atau sakit.(gus/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polres Kutim Tindak Tegas Ilegal Logging


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler