Banyak ribuan warga Australia yang lebih memilih terbang ke luar negeri setiap kali berlibur, dan tidak pernah menjelajahi negerinya sendiri.
Seorang petualang sekaligus penulis buku travel asal Kanada, Robin Esrock sudah tiba di Australia dan ingin membuktikan jika pilihan banyak warga Australia ke luar negeri adalah salah.
BACA JUGA: Agen Ekonomi Korut Hasilkan Jutaan Dolar dari Pasar Gelap
Robin dikenal dengan bukunya 'Canadian Bucket List' yang membahas tempat-tempat yang harus dikunjungi dan hal-hal yang harus dicoba di Canada.
Ia baru tiba di Australia untuk memulai keliling Australia selama enam bulan ke depan.
BACA JUGA: Menyedihkan, Ribuan Anak Dilecehkan di Institusi Keagamaan
"Orang Australia naik pesawat, terbang ke Eropa, Amerika Utara, padahal di negerinya sendiri ada banyak hal luar biasa yang ingin dilakukan tapi tidak pernah dilakukan," ujar Robin saat diwawancara program News Brekfast dari ABC TV.
"Saya disini untuk mencoba pengalaman sekaligus menjelaskan mengapa kamu harus melakukannya."
BACA JUGA: Coinbase Akan Luncurkan Koin Lain Sebagai Pilihan Investasi
Robin sudah berkunjung ke 110 negara di tujuh benua, mulai dari berkemah di Antartika, mencoba rituan suku di Afrika, dan 'berselancar' di padang pasir.
Ia berada di Australia, benua yang dijuluki 'Down Under' untuk mencoba hal-hal yang hanya bisa dilakukan di Australia.
"Australia menawarkan pengalaman luar biasa, unik, cuma ada disini, itu yang saya cari," ujarnya.
"Hal-hal yang tidak bisa dilakukan dimana pun."
Ia akan mengunjungi semua negara bagian dan kawasan dan sudah punya beberapa daftar yang akan ia lakukan, seperti mengunjungi The Great Barrier Reef, naik kereta api The Ghan Train ke pedalaman Australia, hingga melihat pertandingan kriket di MCG Melbourne.
Beberapa pemirsa ABC TV sudah memberikannya masukan, diantaranya:
Robin mengaku jika dirinya sebenarnya adalah orang biasa, bukan yang selalu mengejar tantangan. Tapi ia meninggalkan pekerjaan kantorannya menjadi petualang sekitar 12 tahun lalu.
"Saya ditabrak mobil saat mau pergi ke kantor," ujarnya.
"Sebuah mobil menabrak saya saat di tempat pemberhentian, dan saya mendapat asuransi senilai $20 ribu [sekitar Rp 200 juta]."
"Bukan $2 juta atau $200 ribu, tapi uang itu cukup bagi saya untuk berpikir, 'Bisa jadi ini adalah tiket saya dan ada banyak hal yang saya ingin lihat dan lakukan'."
"Saya memutuskan backpack dan belum berhenti sampai sekarang."
Dalam sepuluh tahun terakhir ia mengaku sudah mempelajari jika tempat-tempat yang spesial dikarenakan warganya.
"Mereka menciptakan pengalaman dan surga yang kita dapatkan," ujar Robin.
"Saya juga belajar untuk percaya pada insting saya dan yang terpenting adalah belajar dimana pun kita berada, janganlah panik."
"Jangan takut berpergian, semua baik-baik saja."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agen Mata-mata Australia Luncurkan Tes Rekrutmen Publik