Petugas Gaptek Hambat e-KTP

Senin, 28 November 2011 – 05:35 WIB

BANDUNG - Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) terus membanggakan program KTP elektronik (e-KTP) bagi penduduk Indonesia sebagai yang terbaik dan teramanSebab, untuk setiap data penduduk tidak hanya dilengkapi dengan fingerprint (sidik jari) tetapi juga retina mata (iris).

Sekretaris Direktorat Jendral (Ditjen)  Administrasi Kependudukan Kemendagri, Elfius Dailami, mengatakan bahwa penggunaan iris itu akan menjadikan e-KTP sulit dimanipulasi

BACA JUGA: Jangan Harap Pimpinan KPK Periode Ini Tangkap Nunun

Penggunaan retina juga untuk melengkapi data tentang pemegang e-KTP dalam database kependudukan.

"Iris itu sebagai antisipasi juga bagi warga yang tak punya jari
Tapi intinya, data itu berlapis," kata Elfius dalam diskusi tentang e-KTP di Bandung, Sabtu (26/11).

Dipaparkannya, teknologi itu juga jauh lebih maju dibanding negara lain terutama di Asia Tenggara

BACA JUGA: Daerah Lambat Setor Perda RTRW ke Pusat

Selain itu, Elfius juga mengklaim harga setiap -e-KTP di Indonesia masih lebih murah dibanding negara lain.

Saat ini,untuk setiap satu e-KTP hanya diperlukan biaya Rp 16 ribu
"Dengan teknologi yang kita pilih, harga itu masih murah dibanding negara lain

BACA JUGA: WNI di Luar Negeri Harus Pulang Urus E-KTP

Di Jerman itu malah setiap satu KTP Rp 75 ribu, di Malaysia sekitar Rp 35 ribu," ucapnya.

Hanya saja Elfius menambahkan, yang mahal adalah peralatan untuk pembuatan e-KTP seperti alat pemindai sidik jari dan retinaNantinya setiap kecamatan akan mendapat satu unit perangkat e-KTP yang terdiri dari dua alat.  Namun nantinya peralatan itu akan menjadi milik pemda"Nanti semua kita hibahkan ke daerah, kita hanya data center saja yang terkoneksi dengan komputer di daerah," katanya.

Namun demikian Elfius juga mengakui soal kendala pembuatan e-KTP, terutama menyangut sumberdaya operator peralatan e-KTPMenurutnya, Kemendagri memang sudah memberi bimbingan kepada sekitar 5000 operator e-KTP di daerah.

Sebab, setiap alat e-KTP, dibutuhkan dua orang operatorJadi setiap unit e-KTP di setiap kecamatan butuh empat orang operator.

"Tapi kita akui, aparat itu memang masih banyak yang gagap teknologiMisalnya komputer untuk e-KTP yang bermasalah dan bisa diatasi dengan cukup mencabut kabel listrik, tapi daerah tak bisa mengatasinyaSeperti ini banyak dan memang menjadi kendala," ucapnya.

Karenanya Elfius tak begitu yakin target pembuatan 67 juta e-KTP untuk 2011 bakal tercapaiSeperti diketahui, targetnya akan diterbitkan 172 juta e-KTPUntuk tahun ini ditargetkan sebanyak 67 juta e-KTPSedangkan tahun depan, targetnya diterbitkan 105 juta e-KTP.

Namun ia masih yakin untuk tahun depan, target 172 juta e-KTP bakal tercapaiPasalnya, setiap daerah juga terus menggenjot program pemerintah yang menelan dana hingga  lebih dari Rp 6 triliun itu.

Ia mencontohkan, hingga Jumat (25/11) malam lalu sudah tercatat 12.887.444 orang yang akan menerima e-KTPDari angka itu, mayoritas berasal dari DKI Jakarta, yakni 2.848.578 orangSisanya, tersebar dari berbagai kecamatan di seluruh Indonesia.

"Penambahannya cukup baikBahkan di Kalimantan ada Kabupaten yang sudah mendata sekitar 80 persen calon pemegang e-KTP," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpan-RB Dorong Moratorium Perjalanan Dinas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler