PGI Tak Ikut Campur Kepercayaan Aliran Saksi-Saksi Yehuwa

Sabtu, 28 Oktober 2017 – 06:02 WIB
Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow. Foto : dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) enggan turut campur masalah kepercayaan yang dijalankan aliran Saksi-Saksi Yehuwa.

Menurut Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow, kepercayaan aliran itu untuk tidak menghormati bendera Merah Putih dan menyanyi lagu Indonesia Raya adalah hak mereka sendiri.

BACA JUGA: Siswa SD Ogah Hormati Bendera Pusaka, Ortunya Harus Dibina

Ini Aliran yang Melarang Murid SD Hormat pada Bendera

Karena itu PGI tidak berhak mencampuri apalagi melarang kepercayaan itu. Apalagi aliran tersebut juga bukan bagian dari PGI.

BACA JUGA: Pengakuan Ortu yang Larang Anaknya Hormat pada Bendera

"Mereka bukan bagian dari PGI. Ajaran mereka berbeda dengan gereja-gereja di bawah PGI, karena itu kami tidak bisa melarangnya. Dulu kami pernah mencoba berdiskusi dengan aliran ini tapi cukup sulit karena mereka sangat tertutup. Kami juga tidak tahu mereka tersebar di mana saja," ujar Jeirry pada JPNN.

Meski begitu, Jeirry mengingatkan semua pihak bahwa ajaran yang dijalankan aliran Saksi-Saksi Yehuwa adalah bagian dari unsur teologi.

BACA JUGA: Romo Benny: Hidup di Indonesia harus Hargai Merah Putih!

Oleh karena itu, dia meminta semua pihak melihat itu secara teologi bukan politis.

Jeirry juga memastikan larangan aliran itu tidak ada hubungannya dengan rencana makar apalagi gerakan untuk membangkang negara.

"Mereka itu menganggap menghormati bendera sama saja dengan menyembah berhala. Jadi bukan karena ada gerakan-gerakan politis tertentu. Kepercayaan ini sudah lama mereka jalankan," imbuh Jeirry.

Tenang, Aliran Saksi-Saksi Yehuwa Tak Membangkang Negara

Jeirry mengatakan, jika memang ada yang khawatir dengan larangan itu, maka para pihak bisa memanggil jemaat Saksi-Saksi Yehuwa dan berdiskusi.

"Kalau ada kritik, ajak mereka, panggil mereka diskusi. Tapi bukan dibasmi. Itu kan hak dari kepercayaan mereka yang dilindungi konstitusi. Kita tidak bisa melarang mereka. Sekali lagi jalan lihat ini secara politis. Sudut pandangnya berbeda," pungkas Jeirry. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Minta Pemda Dekati Saksi Yehuwa Agar Ubah Ajaran


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler