JAKARTA -- Staf khusus Presiden Bidang Hukum, Denny Indrayana, membeberkan alasan mengapa Presiden SBY memilih Basrief Arief sebagai Jaksa Agung pengganti Hendarman SupandjiRupanya, SBY ingin memuaskan publik, baik yang menghendaki Jaksa Agung dari jaksa karier, maupun yang mendesak agar jabatan strategis itu diisi jaksa non karier
BACA JUGA: Ginandjar Dinilai Plin-Plan
Basrief yang sudah pensiun, menurut SBY, berarti bisa dimaknai bukan seratus persen jaksa karier
Di sisi lain, meski sudah pensiun, Basrief masih punya "akar" di Kejagung
BACA JUGA: Keinginan Wako Tomohon Dilantik Bakal Terganjal
"Jadi, setengah jaksa, setengah non karir," ujarnyaBACA JUGA: Disiapkan RUU Perampasan Aset Tanpa Pemidanaan
Aspirasi yang berkembang itu, dikatakan SBY, melihat masalah ini dari berbagai sisi"Sedang beliau (Presiden SBY, red), melihatnya dari atas, dari berbagai sisi," katanya.Alasan lain, lanjut Denny, memang SBY sudah mengenal sosok Basrief saat SBY menjabat sebagai Menko Polkam di era pemerintahan Presiden Megawati SoekarnoputriSaat itu, Basrief menjabat sebagai wakil jaksa agung"Saat itu banyak berinteraksiFaktor kenal ini yang juga mempengaruhi dan itu sangat wajar," ujar Denny.
Karier terakhir Basrief Arief di Kejaksaan adalah Wakil Jaksa AgungSebelumnya pernah sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan juga Jaksa Agung Muda Bidang InteljenBasrief juga pernah dipercaya sebagai anggota panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun tidak mempersoalkan pilihan SBY itu, lantaran merupakan hak prerogratif presidenMenurutnya, pilihan itu juga sudah tepat"Tentu tidak memuskan semua pihakItu wajar," kata Gayus(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Century, KPK Tidak Ingin Ada Dusta
Redaktur : Tim Redaksi