Pilih Dirut Pertamina, Jokowi Harus Perhatikan 7 Kriteria Ini

Minggu, 05 Oktober 2014 – 19:35 WIB

jpnn.com - JAKARTA -  Ekonom dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Presiden terpilih Joko Widodo akan diragukan komitmennya dalam memberantas mafia migas, utamanya di Pertamina, jika memilih calon-calon yang kredibilitas dan rekam jejaknya diragukan oleh rakyat.

Dahnil pun lantas menyoroti nama-nama yang belakangan diprediksi masuk dalam jajaran petinggi Pertamina. Seperti Ari Soemarno dan orang dekatnya, Deputi Komersial SKK Migas, Widhyawan Prawira Atmaja.

BACA JUGA: JTD Siap Garap Jalur Semanan - Sunter

Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Ari Soemarno dan orang dekatnya itu diduga bermasalah.

"Bagi saya, Ari tidak pernah membawa perubahan ketika memimpin Pertamina. Jadi ngapain diberikan lagi ke dia atau orang-orang dekatnya," kritik Dahnil dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (5/10).

BACA JUGA: Merak Batal Pindah, Ini Alasan Pemerintah

Informasi yang beredar, Ari pernah beberapa kali diperiksa aparat penegak hukum saat duduk sebagai Direktur Utama Pertamina.  Pada 2005, Ari pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus suap sebesar Rp 80 miliar. Kemudian kasus pengadaan minyak zetapi dari Malaysia yang diduga merugikan negara hingga Rp 427
miliar.

Selain itu, Ari juga diketahui pernah diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus Depo BBM Balaraja, Tangerang. Di kasus itu, negara diperkirakan rugi hingga Rp 600 miliar.

BACA JUGA: Pasar Properti Mulai Oversupply

Dahnil menyatakan, sekarang kuncinya ada di Jokowi, untuk memastikan orang yang dipilih memiliki kredibilitas.

"Kuncinya, ada di Presiden terpilih. Dia harus memastikan Direktur Pertamina dipegang oleh mereka yang punya kredibilitas," ungkap Dahnil.

Dia pun menyarankan kepada Jokowi-JK untuk setidaknya memperhatikan tujuh kriteria utama dalam memilih dan menentukan calon-calon yang akan duduk di pemerintahannya mendatang, terutama di Pertamina.

Pertama, calon yang dipilih harus memiliki integritas yang baik. Lalu, calon itu juga harus bebas dari pengaruh kekuasaan dan sistem mafia. Ketiga, menguasai sektor energi secara matang. Kemudian, memiliki rekam jejak pendidikan yang baik di bidang migas.

Kelima, calon itu juga harus memiliki visi yang baik alias visioner. Keenam, calon itu juga diutamakan berasal dari kalangan muda agar ada pola progressif dalam kepemimpinannya.

"Terakhir, calon tersebut harus mampu membawa Pertamina bersaing dengan negara lain di dunia, misalnya membawa Pertamina Asian energy Champion dan World Class Energy Company," tutup Dahnil. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 18 Perusahaan Dalam Negeri Masuk Batam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler