jpnn.com - Pindahkan Produksi dari LN, Asiafone Bangun Pabrik di Indonesia
JAKARTA - Brand ponsel nasional, Asiafone akhirnya mengenalkan pabrik barunya di Indonesia. Keberadaan pabrik yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara tersebut merupakan bagian dari rencana besar Asiafone, untuk memindahkan produksi dari luar negeri ke Indonesia.
BACA JUGA: Presiden Pastikan Harga BBM Turun Lagi
"Pabrik ini sejalan dengan program pemerintah yang mendorong para pelaku industri untuk membangun produksinya di dalam negeri," ujar Presiden Direktur Asiafone, Herman Zhou dalam rilisnya, Kamis (15/1).
Untuk menyiapkan pabrik hingga siap beroperasi di tahun ini, Asiafone memerlukan waktu satu tahun lebih dan dana investasi sekitar Rp 100 miliar. Adapun pemilihan lokasi pabrik di kawasan Pluit, Jakarta Utara terintegrasi dengan head office Asiafone. Sehingga bisa memudahkan dalam proses pengawasan, manajemen dan penjualan produk-produk Asiafone ke seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Ini Perkiraan Harga Baru Premium yang Segera Diumumkan
"Asiafone menyiapkan 2 line, yang mampu memproduksi ponsel hingga 100.000 unit setiap bulan. Kapasitas produksinya akan terus ditingkatkan, seiring dengan makin tingginya permintaan pasar di Indonesia. Dengan adanya pabrik ini maka total jumlah karyawan Asiafone sekarang mencapai 350 orang," paparnya.
Saat ini pabrik Asiafone sudah mampu menghasilkan produk-produk Asiafone, di antaranya Asiafone AF50, Asiafone AF991 dan Asiafone AF9190. Produk tersebut diklaim Herman tidak kalah dengan produk-produk buatan Tiongkok. Dari segi kualitas menurut Herman bisa lebih terkontrol, karena Asiafone bisa melakukan pengawasan langsung terhadap produk-produk tersebut.
”Kita bisa melakukan quality control secara langsung, sehingga produk yang terjual ke konsumen benar-benar berkualitas. Selama ini kami selalu berkomitmen menyediakan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau," papar dia.
BACA JUGA: Pembagian Raskin Mulai Minggu Depan
Dengan berdirinya pabrik ponsel di Indonesia, Asiafone berharap industri komponen nasional juga berkembang. Karena kebutuhan komponen sangat diperlukan, sebagai pendukung untuk mensupport produksi ponsel. Seperti chip, screen, baut, mur, cassing dan sebagainya.
“Harapan kita kepada pemerintah adalah bagaimana menyediakan ekosistem industri nasional, sehingga pelan-pelan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor,” tandas Herman. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Redenominasi Bisa Angkat Kurs Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi