KENDARI - Persoalan letak ibukota Buton Utara (Butur) yang belum terselesaikan, terus memantik reaksi dari massa yang semakin anarkisSetelah beberapa waktu lalu melakukan sweeping ruangan anggota DPRD Sultra massa dari Mahasiswa Butur Menggugat, mendobrak pintu ruangan ketua DPRD Rusman Emba.
Meski di bawah pengawalan polisi, belasan mahasiswa terlihat tetap nekat
BACA JUGA: Penambang Pasir untuk Kualanamu Harus Ada Izin
Begitu tiba di gedung dewan, massa langsung menuju ruangan ketua di lantai dua gedungBACA JUGA: Kajati Sultra Ingatkan Bupati Tidak Korupsi
Rusman yang kaget ruangannya digedor, terlihat naik pitam, namun masih bisa menguasai keadaan
BACA JUGA: Sultra Usulkan 311 Honorer Kategori I
Dalam kondisi tersebut, massa malah balik mendesak Rusman untuk menemui mereka dalam waktu tidak lebih dari 10 menit.Tidak sampai 10 menit kemudian, Rusman tiba di ruangan rapat dan menemui mahasiswaDengan raut wajah penuh kekesalan, Rusman mulai "menyerang" balik mahasiswaMenurutnya, tudingan massa yang menyatakan bahwa DPRD tidak bekerja untuk menyelesaikan permasalahan letak ibukota Butur tidak berdasarSebabnya beberapa hari sebelumnya, komisi I DPRD Sultra dan wakil ketua La Pili sudah ke Butur"Yang habis ke sana (Butur), bukan saya tapi komisi I dan pak La PiliTidak benar kalau DPRD tidak bekerja," ujarnya.
Setelah menjelaskan mengenai kinerja DPR terkait letak ibukota Butur, Rusman mulai mengungkit aksi mendobrak pintu mahasiswaKata politisi Golkar ini, tindakan yang dilakukan tersebut sangat tidak beretikaDalam proses kerja DPRD ataupun penyampaian aspirasi oleh elemen masyarakat di DPRD semuanya memiliki mekanisme yang harus dilewati.
"Bukan begitu caranya kalau mau demo, bukan dengan kekerasanSaya tidak takut dengan kekerasan, dan di sini tidak ada yang takut dengan kekerasan," ketusnya"Siapa yang mau bertanggung jawab di atas (mendobrak ruangan ketua DPRD, red)," ketus Rusman dengan nada tinggi(ema/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Pengalihan Trayek, Sopir Angkot Mogok
Redaktur : Tim Redaksi