PKB Gelar Muktamar Luar Biasa

Kamis, 14 Oktober 2010 – 16:37 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Chadidjah Wahid membenarkan rencana Muktamar Luar Biasa PKB yang akan dilangsungkan 27-29 Desember mendatang"Itu amanah muktamar sebelumnya dan sudah diakomodasi dalam anggaran dasar serta harus dilaksanakan PKB," kata Lily Wahid, di DPR Senayan Jakarta, Kamis (14/10).

Muktamar PKB 2013 sebagaimana yang diperintahkan oleh keputusan Menteri Hukum dan HAM era Hamid Awaloeddin, kata Lily, itu tidak ada dasar hukumnya karena sarat dengan kepentingan pribadi Muhaimin Iskandar.

"Kalau kader PKB mematuhi keputusan tersebut diatas, jelas makin mempertajam konflik dan menambah kebingungan diantara sesama kader

BACA JUGA: Terima SBY Dikritik, Bukan Penggulingan

Agar itu tidak berlarut-larut dan sesuai dengan desakan PKB dari seluruh Indonesia, maka DPP PKB apakah itu versi Kalibata atau Sukabumi sudah sepakat untuk melaksanakan Muktamar Mendatang," tegas Lily Wahid, yang juga adik kandung pendiri PKB almarhum Gus Dur.

Diingatkan Lily, ada atau tidaknya Muhaimin Iskandar dalam muktamar mendatang secara substansial dan legal tidak jadi penting lagi karena dua kubu (Kalibata dan Sukabumi) sudah dalam satu koridor yang sama yakni melaksanakan Muktamar untuk menyelamatkan partai dari kehancuran yang disistematis.

Lebih lanjut, anggota Komisi I DPR itu mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memberikan kontribusi positif bagi menyatunya kembali PKB
"Caranya, presiden bisa saja memberikan dua opsi, mau urus PKB atau tetap di kabinet

BACA JUGA: PKB Gundah, Nilai Muhaimin Cuma 5+

Kalau keduanya tidak mungkin karena Muhaimin ternyata tidak punya kapasitas untuk itu
Jadi satu saja," harap Lily.

Kalau SBY tidak mau memberikan kontribusi positif terhadap bersatunya kembali PKB, maka benar apa yang disangkakan kader PKB selama ini bahwa SBY memanfaatkan konflik PKB untuk kepentingan politik pribadinya, imbuhnya.

Sementara Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hermawi Taslim mengatakan posisi PKB saat ini benar-benar sudah menjadi partai pragmatis transaksional yang berorientasi kekuasaan.

"Ini sangat kontradiktif dengan tujuan semula sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri PKB dahulunya

BACA JUGA: MK Tolak Rencana Pengajuan 100 Saksi Pilkada Lamteng

Untuk mengembalikannya ke jalan yang benar, ya muktamar forumnya, apalagi dua kubu yang selama ini bertikai telah sepakat melaksanakan muktamar Desember mendatang," pungkasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap Nilai 100 Hari Pertama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler