SURABAYA - DPP PKB gerah dengan komentar dan tudingan miring terhadap partainyaSekjen PKB Imam Nahrawi di sela-sela acara halalbihalal DPW PKB Jatim dengan pengurus daerah di Kantor DPW PKB Jatim Ketintang Minggu (11/9 )mengungkapkan, selain melaporkan Lily Wahid ke polisi, dirinya memperingatkan pengacara Farhat Abbas untuk tidak mengumbar pernyataan tanpa bukti
BACA JUGA: Ambon Membara, Pemerintah Sigap Cegah Isu SARA
"Kami juga siap-siap melaporkan Farhat Abbas
BACA JUGA: Tokoh Ambon Serukan Damai
Farhat adalah pengacara tersangka Dhanarwati dalam kasus dugaan suap di Kemankertrans
BACA JUGA: Nazaruddin Pilih Bungkam di Penyidikan
"Intinya, DPP PKB menyatakan tidak terlibat dalam kasus dugaan suap di Kemenakertrans dan biarlah KPK yang menanganiPihak lain jangan sampai memancing di air keruh dan mengarahkan ke institusi PKB," tandasnya
Menurut Nahrawi, kasus tersebut adalah kasus ecek-ecek yang diduga by design untuk menghancurkan PKB"Kalau mau jujur, itu adalah kesalahan kolektifSebab, ada sisa anggaran yang bisa ditransferkan tanpa melalui DIPA senilai Rp 500 miliar," ucapnya
Kemudian, Kementerian Keuangan melakukan rapat dan Kemenakertrans akhirnya mendapatkan kucuran dana tersebut"Itu semua sudah digunakan untuk daerah transmigrasiHarusnya berbangga, karena baru kali ini Kemenakertrans mendapatkan dana pembangunan daerah transmigrasi sebanyak itu," tambahnya
Bagaimana dengan tudingan banyak pihak bahwa Muhaimin Iskandar menerapkan koncoisme dengan menempatkan tim asistensi dari PKB semua? "Yang pertama, itu adalah tim ad hoc dan sudah berakhir tugasnya per akhir 2010Yang kedua, wajar saja kan bila memasang orang-orang yang bisa dipercaya sebagai asisten," ucapnya.
Menurut Nahrawi, semua departemen, bahkan presiden, menerapkan koncoisme"Misalnya, presiden pasti juga akan memilih orang yang bisa dipercaya untuk menjadi juru bicara," terangnya
Jadi, seharusnya masalah tim asistensi tersebut tidak diperlebarKalau dipermasalahkan, itu malah menunjukkan adanya grand design untuk menghancurkan PKB
Untuk itu, Nahrawi meminta seluruh pengurus jajaran DPW PKB Jatim untuk tidak terpengaruh dengan masalah yang menimpa Kemenakertrans
"Insya Allah, tidak akan memengaruhi meski sangat menggangguNamun, yang jelas, secara institusi, PKB tak ada kaitannya dengan masalah di Kemenakertrans," tuturnya.
Malah, Nahrawi balik menuding, bila ada kecurangan, itu adalah perbuatan barisan orang-orang sakit hati di dalam internal Kemenakertrans sendiri"Biasalah, ada orang-orang dalam yang diganti oleh Cak Imin, orang-orang yang tak produktif, kemudian diganti orang-orang baru yang baik, kemudian sakit hati dan berkelompok," tegasnya(ano)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Pastikan Tukang Ojek Tewas Kecelakaan
Redaktur : Tim Redaksi