jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai Indonesia sudah melewati sejarah panjang yang penuh dengan darah dan air mata. Karena itu, sudah seharusnya Indonesia bisa bangkit menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang besar dan tidak disibukkan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Jangan lagi ada kekuatan menghambat arus berpikir yang sehat. Jangan lagi kebodohan dipelihara. PKI sudah mati," ujar Boni di Jakarta, Jumat (22/9).
BACA JUGA: Film G 30 S/PKI Jadi Pembuka Bimtek Kader PAN
Boni menegaskan, PKI sudah dilibas. Hanya saja, katanya, masih ada hegemoni narasi tentang komunis.
Para korban tragedi 1965 pun terus teringat oleh ketidakadilan. Di sisi lain, ada pihak yang membunuh pihak lain tapi merasa menjadi pahlawan.
BACA JUGA: Mas AHY Setuju Banget G 30 S/PKI Diputar Lagi, Nih Alasannya
"Tentu saja ini sebuah paradoks, tapi sudahlah. Biarkan ahli sejarah berjuang meluruskan yang bengkok," ucapnya.
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini menambahkan, seluruh elemen bangsa sebaiknya membiarkan sejarah mencari bentuk baru yang konstruktif dan bebas dari hegemoni. "Mari berpikir ke depan, politik tidak harus berdarah-darah," kata Boni.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Video Genjer-genjer Marak, Kominfo Tak Akan Bertindak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Rizieq Serukan Ajakan Siap-siap Ganyang PKI
Redaktur & Reporter : Ken Girsang