PKNU Berpeluang Dulang Suara Pemilih Muslim

Jumat, 09 Januari 2009 – 19:50 WIB
JAKARTA - Keberadaan partai-partai politik Islam yang sudah eksis baik semasa orde baru ataupun pada pemilu setalah reformasi 1998 ternyata belumlah sepenuhnya memuaskan Umat Islam sebagai pemilih terbesarKarenanya, peluang bagi partai baru berasaskan Islam tetap terbuka lebar.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry mengungkapkan, dalam survei yang dilakukan LSN ternyata partai-partai Islam peserta pemilu 2004 akan menurun perolehan suaranya maupun pada pemilu 2009 ini

BACA JUGA: KPU Siapkan Pengadaan Logistik Pemilu tanpa Tender

"Karenanya publik akan mengalihkan pilihan pada partai lain seperti yang berasaskan nasionalis," ujarnya dalam sebuah diskusi bertajuk “Pemilu 2009, Peluang dan Tantangan PKNU” dalam rangkaian Orientasi Calon Anggota Legislatif Partai Kebangkitan Nasional Ulama PKNU di Jakarta, Jumat (9/1).

Meski demikian Umar juga menegaskan bahwa PKNU sebagai parpol baru Islam tetap berpeluang meraih suara pemilih Islam terbesar pada pemilihan umum 2009
Alasannya, berdasarkan survei pemilih Islam saat ini kecewa lantaran partai yang mengklaim Islam selama ini tidak aspirasi terhadap mereka.

Namun Umar, PKNU telah memiliki modal karena berdasar survei LSN, PKNU telah dipersepsikan publik sebagai partai paling Islami

BACA JUGA: Bawaslu Akan Polisikan PKS

Karenanya Umas menyarankan modal tersebut terus digarap oleh PKNU secara serius


Umar menyebutkan, mengacu survei LSN yang dilaksanakan akhir Oktober dan dirilis bulan November lalu, ternyata menempatkan PKNU di urutan pertama partai sebagai yang dipersepsikan publik sebagai partai Islami, disusul PPP, PKB, PKS, PBB, PAN, PBR, dan PMB

BACA JUGA: DPR Usul Perppu Pemilu Akomodasi Pencoblosan

"Kalau citra ini digarap secara optimal, PKNU bisa meraih suara terbesar dari kalangan pemilih Islam," kata Sekjen Asosiasi Riset Opini Publik (Aropi) tersebut.

Memang, lanjut Umar, dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia, disebutkan partai-partai Islam peserta pemilu 2004 akan menurun perolehan suaranya pada pemilu mendatang karena publik akan mengalihkan pilihan pada partai nasionalis.

Dia menambahkan, memang ada kekecewaan publik terhadap perilaku sejumlah partai yang mengatasnamakan diri partai Islam, namun kekecewaan itu lebih ditujukan pada perilaku, bukan karena identitas Islam-nya. 

Artinya, kata Umar, hal itu justru bisa menjadi peluang bagi PKNU jika partai pimpinan Choirul Anam itu bisa meyakinkan pemilih IslamPKNU harus membuktikan bahwa dirinya berbeda dengan partai Islam yang sudah ada terlebih dulu"Bagaimanapun, jumlah pemilih yang menentukan pilihan berdasar identifikasi keagamaan masih cukup besarArtinya, ini merupakan peluang," katanya.

Apalagi, tambah Umar, setelah keluarnya hasil survei LSI pimpinan Syaiful Mujani itu sejumlah partai Islam lantas "malu-malu" menyebut diri partai Islam dan lebih suka menyebut diri sebagai partai terbuka.(ara/jpnn)   

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Terbitkan Aturan Audit Dana Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler