JAKARTA - Pengumuman laporan kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II oleh Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pelaksanaan Pembangunan (UKP4) nampaknya tidak menjadi perhatian khusus oleh Partai Keadilan SejahteraSekretaris Jenderal PKS Anis Matta menilai kinerja empat menteri dari partainya sudah memuaskan.
"Semua menteri kita dukung kinerjanya, kita yakin tidak ada rapor merah," kata Anis kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (12/1)
BACA JUGA: Demokrat Bikin PPP, PAN, PKB Meradang
Menurut Anis, saat ini tidak tepat untuk melihat kinerja menteri secara terpisah-pisahBACA JUGA: Tiga Pasangan Bersatu Gugat Hasil Pilwako Batam
"Yang harus dibedakan antara sikap dengan kinerja, antara personal dengan kinerjaDalam hal ini, kinerja menteri juga dapat dilihat dari persepsi yang diberikan publik atas menteri tersebut
BACA JUGA: Demokrat Anggap Menteri Tak Pantas jadi Ketum Parpol
Sebagai contoh, kinerja Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul SembiringDalam rencana pemblokiran BlackBerry misalkan, Tifatul benar menyampaikan bahwa vendor ponsel asal Kanada itu merugikan negara dari segi investasi."Makanya kita (PKS) mendukung dan alhamdulillah berhasilTapi kalau soal style (persepsi), itu urusan anda," kata AnisDia menegaskan, fokus PKS adalah terkait kinerjaJika memang harus dilihat dari rapor, Anis menyoroti nilai buruk itu tidak bisa ditujukan di menteri PKSJustru rapor merah harus ditujukan pada bidang penegakan hukum"PKS tidak ada di bidang itu (hukum, red)," ujarnya menegaskanEmpat menteri dari PKS berada di sektor lainDi luar Tifatul, ada lagi Menteri Pertanian Suswono, Menristek Suharna Surapranata, dan Mensos Salim Segaf Al Jufri.
Artinya menteri dari PKS masih aman? Anis mengungkapkan keyakinannyaIni karena, Presiden kemungkinan kecil melakukan tindakan berdasarkan hasil yang disampaikan UKP4"Saya tidak yakin Presiden bakal menggunakan UKP4 (untuk mereshuffle)," tandasnyaKeyakinan itu juga diperkuat belum adanya komunikasi Presiden kepada PKS terkait reshuffle.
Jika PKS yakin kerja menterinya, lain halnya dengan Partai Golongan KaryaKetua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mempersilahkan Presiden untuk mengganti menteri yang kinerjanya jeblok"Memang kalau dari UKP4 ada menteri yang masih jeblok, silahkan saja direshuffle," kata Priyo ditemui terpisah.
Meski begitu, Priyo juga menyangsikan apakah hasil standarisasi UKP4 bakal digunakan oleh PresidenSebab, jika terjadi reshuffle, SBY pasti akan berkomunikasi dengan pimpinan partai koalisi"Saya menduga Presiden pasti melakukan komunikasi dengan pimpinan tertinggi partai masing-masing sejauh menyangkut reshuffle," ujarnya.
Sebagai mitra koalisi pemerintah, imbuh Priyo, Golkar tahu diri dalam soal reshuffle"Tapi kalau kabinet kami tahu diriKami menyerahkan sepenuhnyaKalau pun itu (reshuffle) dilakukan, kami menghormati," tandasnya(bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah, Penggugat Legowo
Redaktur : Tim Redaksi