PKS Tak Ikut Deklarasi Anies-Muhaimin, Bisa Jadi Itu Taktik

Minggu, 03 September 2023 – 12:21 WIB
Bakal capres Anies Baswedan dan bakal cawapres Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan seusai deklarasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). (ANTARA/Ananto Pradana)

jpnn.com, JAKARTA - Kolumnis kondang Dahlan Iskan juga menyoroti ketidakhadiran PKS saat deklarasi duet Anies-Muhaimin di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (2/9).

Hal itu disinggung Dahlan melalui tulisan berjudul GanSi GanBeh, Disway edisi Minggu, 3 September 2023.

BACA JUGA: Anies-Muhaimin Berpotensi Digebuki, Ganjar dan Prabowo Harus Berhitung

Menurut Dahlan, Anies-Muhaimin sudah memilih deklarasi dini untuk maju di Pilpres 2024. Bahwa lokasi deklarasinya di Surabaya, itu karena Jatim adalah basis NU.

Begitu pula ketika deklarasi hanya dilakukan oleh Partai NasDem dan PKB. Itu pun sudah cukup.

BACA JUGA: Anies-Muhaimin Berpotensi Digebuki, Bisa Babak Belur

Berdasarkan catatan, kursi parlemen dua partai itu mencapai 117, melebihi batas minimal 115 kursi.

"Bahwa PKS tidak ikut di Surabaya bisa jadi itu taktik: jangan terlalu menampilkan PKS," tulisan Dahlan.

BACA JUGA: Kiai Maman Ungkap Kegelisahan Kader PKB Sebelum Duet Anies-Cak Imin Terwujud

Eks menteri BUMN itu pun mengemukakan analisisnya soal ketidakhadiran perwakilan PKS saat deklarasi duet Anies-Muhaimin.

Pertama, jumlah kursi sudah cukup. Kedua, NU kurang suka pada PKS. Ketiga, sampai sekarang PKS belum pernah secara resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

"PKS, di pergulatan ini, terlihat sangat dewasa. Mungkin karena PKS memang sudah berubah," demikian tulisan Dahlan.

Namun, publik jangan sampai tidak tahu bahwa Ketua Majelis Syura (Syuriah) PKS Ustaz Salim Segaf Al Jufr adalah ulama NU.

"Jangan pula tidak tahu: Presiden PKS sekarang ini adalah NU tulen, KH Ahmad Syaikhu," dikutip dari Disway.

Selain itu, ketua PKS Jatim saat ini juga orang Madura nan NU, Irwan Setiawan.

Maka, Dahlan menilai belum tentu juga PKS bakal berada dalam koalisi baru bersama Demokrat dan PPP, seperti kabar yang berkembang.

"Kalau ini terjadi, akankah ada 4 pasangan? Tidak belajarkah bahwa ikut Pilpres itu mahal sekali?" lanjut Dahlan.(*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Tidak Mungkin Demokrat ke PDIP, Ini soal Hubungan Mega-SBY


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler