Plakkk..!! Kepala Dinas Perhubungan Ditampar Pengusaha

Sabtu, 13 Mei 2017 – 01:54 WIB
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, NUNUKAN - Apes benar nasib Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Nunukan Abdi Jauhari.

Baru sepekan menjabat, dia sudah menerima perlakuan tak menyenangkan.

BACA JUGA: Walah, Guru Honorer Selundupkan Barang Haram dari Malaysia

Dia dianiaya salah satu penumpang kapal di Pelabuhan Pos Lintas Batas Laut (PLBL) Liem Hie Djung Nunukan, Rabu (10/5).

Saat itu, Abdi yang sedang melakukan kunjungan kerja di PLBL Liem Hie Djung ditampar pria yang diduga pengusaha terkenal asal Kabupaten Nunukan.

BACA JUGA: Alamaak! Pak Guru PNS Selundupkan Miras dari Malaysia

“Kejadiannya di ponton. Yang menampar itu penumpang yang speedboat mau ke Sebakis. Tidak tahu juga apa masalahnya. Tiba-tiba saja,” kata sumber Radar Nunukan, Kamis (11/5).

Dia menambahkan, kejadian itu menjadi tontonan penumpang lainnya.

BACA JUGA: Pengebom Gereja Samarinda Diduga Kabur ke Perbatasan

Petugas PLBL juga sempat melerai. Sedangkan Abdi melarikan diri ke tempat yang aman.

“Saya sempat bertanya dengan teman-teman lainnya juga. Mereka mengaku ada penamparan. Tapi tidak lama kejadiannya,” ungkapnya.

Di sisi lain, Abdi mengaku sudah melaporkan kejadian yang dialaminya itu kepada pihak berwajib.

“Saya juga kaget. Tiba-tiba seperti itu. Saya saat ini sedang menenangkan diri. Untuk lebih jelasnya, silakan ditanyakan ke Polsek Nunukan saja,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Nunukan AKP Saleh Wahidi membenarkan kejadian tersebut.

Dia mengatakan, korban dan seorang saksi telah diperiksa.

“Masih sementara menyimpulkan sejumlah keterangan dan bukti-bukti yang ada,” ujar Saleh.

Dia menambahkan, korban mengaku tak mengetahui alasan dirinya dianiaya.

“Korban mengaku bingung. Kenapa tiba-tiba ditampar. Mungkin pelaku salah orang. Karena korban mengaku tak memiliki masalah dengan tersangka,” beber Saleh.

Pihaknya juga terus menunggu pelaku yang melarikan diri ke Sebakis.

“Makanya saat ini belum diperiksa. Kami tetap memanggil tersangka untuk dimintai keterangannya. Apakah harus dijemput paksa atau menunggu kedatangannya itu masih saya koordinasikan dengan pimpinan dulu,” ujar Saleh. (oya/eza)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Ada 80 Ekor, Gajah Kalimantan Dianggap Keramat


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler