JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan listrik di pulau-pulau terpencil di Indonesia, PT PLN (Persero) mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lima pulau di IndonesiaLima pulau yang bakal dijadikan daerah percontohan PLTS tersebut adalah Pulau Banda, Bunaken (Manado), Derawan (Kalimantan Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Citrawangan
BACA JUGA: PLN Siap Beli Gas 400 MMBTU dari PGN
“Tujuan utama dari pembangunan ini adalah untuk memenuhi pasokan listrik di lima pulau tersebut, sebab pulau tersebut terkenal dengan objek wisatanya
BACA JUGA: Agus Ditantang Lepaskan Indonesia dari Jerat Utang
Dahlan mengungkapkan pembangunan PLTS ini murni menggunakan biaya PT PLN Persero
BACA JUGA: Total Utang Negara Rp1.600 Triliun
Sebab, lanjutnya, pembangkit listrik tenaga surya ini memang sering dibicarakan tapi pada kenyataannya belum pernah dipraktekkanOleh sebab itu, PT PLN Persero ingin membuktikan bahwa tenaga surya ini juga bisa menjadi salah satu energi yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
“Untuk biaya produksi masing-masing PLTS sekitar 3,5 juta dolar USA per megawatt, sedangkan PLTU 1 juta dolar USA per megawattJadi PLTS terbilang cukup mahal,” beber Dahlan yang mengatakan tarif dasar listrik tenaga Surya ini berkisar Rp3 ribu perkilowatt
Tingginya biaya produksi tersebut lantaran mahalnya biaya pembelian peralatan penyimpan energi tenaga suryaPeralatan ini dibutuhkan untuk menyimpan atau menyerap tenaga surya agar bisa digunakan pada malam hari“Energi tenaga surya bisa disimpan atau diserap ketika matahari bersinar antara pukul 10.00 hingga 15.00 sore,” terangnya
Dahlan juga mengungkapkan saat ini peralatan PLTS sudah di kapalkan (dikirim,red) dari luar negeri“Apabila ini berhasil maka akan diterapkan ke ratusan pulau kecil dis eluruh IndonesiaTarget PT PL Persero, PLTS di lima pulau tersebut sebelum akhir tahun ini harus sudah beroperasi atau menyala,” tegasnya(hni/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Melemah, Menkeu Yakin Hanya Sementara
Redaktur : Tim Redaksi