"Proyek ini merupakan garapan pertama PLN Geothermal di Maluku
BACA JUGA: Setahun Ada 2000 Lebih Gugatan Pajak
PLN membuktikan dukungan terhadap pengadaan pembangkit energi baru terbarukanTjahjo mengatakan, untuk pendanaan pembangunan proyek ini, PLN Geothermal mendapatkan pinjaman murah sebesar US$ 80 juta berupa soft loan dari Japan International Coorporation Agency (JICA)
BACA JUGA: Dirjen Pajak: Saya Gerilyawan
"Proyek ini membutuhkan anggaran sekitar USD 86 juta, dengan masa operasi 30 tahunBACA JUGA: Genjot Pajak Tak Butuh Keterlibatan Swasta
Dengan beroperasinya PLTP Tulehu, lanjut Tjahjo, PLN tidak menggunakan bahan bakar solar, dan dengan adanya PLTP ini akan menghemat sekitar Rp250 miliar.
Untuk mengembangkan potensi bisnis lainnya, lanjut Tjahjo, PLN Geothermal akan terlibat jasa operasi pemeliharaan Pembangkit Listrik Panas Bumi di Lahendong, Sulawesi Utara"Kami juga kejar pengembangan imej dan best pratice pemeliharaan mesin pembangkitKami kembangkan jasa iniKami dekati pasar di luar PLNPLN Geothermal saat ini juga punya wilayah kerja di Mataloko, Flores, Nusa Tenggara Barat," paparnya.
Seperti diketahui, PT PLN Geothermal adalah anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) didirikan pada 29 Januari 2009PLN Geothermal memiliki wilayah kerja panas bumi di Tulehu pada tahun 1993 dan dilakukan eksplorasi awal tahun 1994PLN Geothermal melakukan study ulang pada tahun 2009 atas wilayah kerja panas bumi ini dan memutuskan melakukan pemboran eksplorasi Desember 2010.(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Pajak Ketar-ketir
Redaktur : Tim Redaksi