PLN-PGE Teken Jual Beli Panas Bumi

Senin, 26 April 2010 – 12:37 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menandatangani perjanjian jual beli uap panas bumi untuk memenuhi kebutuhan empat proyek Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)Keempat  PLTP tersebut meliputi PLTP Lahendong Unit 4 (1x20 MW) dan PLTP Kotamobagu (4x20 MW) di Sulawesi Utara, PLTP Hululais (2x55 MW) di Bengkulu serta PLTP Sungai Penuh (2x55 MW) di Jambi

BACA JUGA: Hatta Akui Kelabakan Urus Kebutuhan Gas

Total kapasitas empat PLTP tersebut adalah 320 MW


Penandatanganan perjanjian jual beli panas bumi tersebut dialakukan pada acara forum World Geothermal Conggress (WGC) di Denpasar, Bali, Senin (26/4/2010)

BACA JUGA: Pusat Riset Pangan Tetap di IPB

Bersamaan dengan itu, PLN juga menandatangani confirmation agreement dengan konsorsium pengembang PLTP Sarulla, Sumatra Utara. 

Direktur Teknologi Perencanaan Teknologi PT PLN, Nasri Sebayang menyatakan PLN akan membeli uap yang dieksplioitasi dari lapangan uap di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) yang dikelola PGE, dengan harga USD4,3 cent/kWh (setara Rp391/kWh) dengan eskalasi 2% per tahun dan periode pasokan uap panas bumi selama 30 tahun sejak mulai pengoperasian PLTP
Sementara dalam confirmation agreement dengan konsorsium Sarulla disepakati harga jual listrik dari PLTP Sarulla ke PLN adalah USD 6,79 cent/kWh

BACA JUGA: Optimis Produksi Pangan Melejit



"PLN berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit  listrik menggunakan sumber energi terbarukan (renewable energy) yang ramah lingkungan di antaranya PLTP," kata Nasri Sebayang dalam siaran pers resmi yang disampaikan kepada JPNN.

Hal ini untuk mendukung program percepatan 10,000 MW tahap II sesuai Peraturan Presiden No4 tahun 2010Dalam lima tahun ke depan diitargetkan tambahan pembangkit panas bumi sekitar 4.000 MW

Dikatakan Nasri, PLTP Lahendong Unit IV saat ini sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan mulai menambah kemampuan pasokan listrik di daerah Sulawesi Utara pada bulan September 2011 melengkapi 3 unit PLTP masing-masing 20 MW yang sudah beroperasiPLTP dibangun dengan biaya sekitar USD 38 juta dari pinjaman/loan ADB (Asian Development Bank)Dengan faktor kapasitas 90%, produksi listrik Lahendong unit 4 sebesar 157.68 juta kWh (setara penggunaan 39,42 juta liter Bahan Bakar Minyak/BBM) per tahun

"Pasokan listrik di Sulawesi Utara ke depan akan semakin bertambah dengan masuknya PLTP Kotamobagu Unit 1,2,3 dan 4 (4x20 MW) yang diharapkan mulai memproduksi listrik pada tahun 2014Pengembangan PLTP Kotamobagu dalam tahap persiapan studi kelayakan, dan pendanaannya diharapkan dari bantuan lembaga keuangan internasional," terangnya

Perjanjian jual beli uap untuk PLTP Hululais sebut Nasri, akan menjamin pasokan uap panas bumi PLTP Hululais Unit 1 dan 2 (2x55 MW)Pasokan uap dieksploitasi dari lapangan uap di WKP Hululais Propinsi BengkuluSedangkan kebutuhan uap untuk PLTP Sungai Penuh Unit 1 dan 2 (2x55 MW) dipasok dari lapangan uap di WKP Sungai Penuh Propinsi JambiKedua PLTP tersebut akan menambah pasokan listrik untuk sistem Sumatera mulai tahun 2013Untuk itu ditargetkan tahun 2011 sudah memulai masa konstruksi dengan pendanaan dari lembaga pinjaman internasionalDengan total kapasitas kedua PLTP sebesar 220 MW dan faktor kapasitas 85%, produksi listrik mencapai 1638 juta kWh pertahun atau setara penggunaan 409 juta liter BBM per tahun.

"Perjanjian dengan PGE merupakan tindak lanjut dari Head of Agreement Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya Panas Bumi antara PLN dan PGE untuk tujuh lokasi dengan total kapasitas 830 MW yang ditandatangani tanggal 17 Februari 2010," tambahnya.

Sedangkan Proyek PLTP Sarulla terang Nasri, adalah pembangkit panas bumi yang dikembangkan oleh konsorsium swasta dalam dan luar negeri yaitu Orsarulla Incorporation, Sarulla Power Aset Ltd, Sarulla Operations Ltd, PT Medco Geopower Sarulla dan Kyuden Sarulla PTE Ltd"Total kapasitas proyek PLTP Sarulla yang berlokasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara ini adalah 330 MWUnit pertama diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2013," pungkasnya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijanjikan, Bebas Byar Pet Mulai 30 Juni


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler