"Sekitar 86 persen batubara Indonesia masuk dalam kategori kualitas rendah (low rank) dan sedang (medium rank) sehingga bisa digunakan untuk pengembangan PLTU," ujar Ketua Harian DEN, Darwin Zahedy Saleh akhir pekan lalu
BACA JUGA: Gerilya Lobi Calon Kapolri
Oleh karena itu menurut dia, DEN mengusulkan pengembangan pembangkit listrik di mulut tambang batubara diberi insentif.Insentif yang bisa diberikan antara lain, izin otomatis untuk membangun, insentif perpajakan, dan feed in tariff untuk PLTU mulut tambang ke jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
BACA JUGA: Kompolnas Minta Polri Legawa
"Tentunya mereka tidak perlu BBM lagi, karena ada pembangkit berbahan bakar batubara," ungkapnya.Presiden Direktur PT
BACA JUGA: 31 Agustus, Calon Haji Wajib Lunasi BPIH
Sebab kebijakan tersebut bisa meningkatkan kemandirian energi menuju kemandirian ekonomi nasional "Untuk membangun dan menegakkan kemandirian ekonomi, kita harus mendahulukan kepentingan dalam negeri daripada kepentingan luar (investor asing)," tegasnya.Menurut dia, Indonesia sebenranya adalah negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM)Dan itu tidak dimiliki oleh negara-negara lain"Tapi sayangnya, negara lain yang memiliki kepentingan di Indonesia begitu mudahnya melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam kitaPadahal kalau kita bisa kelola sendiri akan lebih baik," ungkapnya.
Dia berdalih, pemberian insentif itu merupakan langkah tepat di tengah persaingan global seperti sekarangOleh karena itu, perusahaan batubara siap membantu menambah pasokan energi nasional?Kami siap membantu pemerintah, PLN dan BUMN industri dalam hal pasokan energi batubara serta mengadakan safety supply (suplai yang memadai)," lanjutnya.
Dan yang tak kalah pentingnya, menurut Ary, perusahaannya mampu membuka lapangan kerja untuk sekitar satu juta orangSementara dalam sektor pengangkutan, CKSEI) juga menyeduiakan armada sebanyak 10 ribu unit tronton yang tersebar di Kalimantan, Sumatera dan Jawa untuk disewakan kepada perusahaan-perusahaan tambang lain.?Kita pasok batubara 5-10 juta metrik ton perbulan untuk kemandirian energi nasional," cetusnya.
CKSEI bekerjasama dengan Sucofindo untuk menjalankan sistem analisis monitoring satelit yang bisa menekan tingkat kecurangan distribusi batubaraDengan istem itu pergerakan batubara bisa langsung terpantau dan diawasi oleh lembaga berwenang"Kita memberikan global management analisis yang mandiri dan sistem yang diakui oleh pembeli batubara," tuturnya
Sebagai salah satu stake holder pertambangan batubara, pihaknya selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam mendorong kemandirian energi dalam rangka kemandirian ekonomi nasional"Kemandirian bisa terwujud jika para pelaku ekonomi, dari hulu hingga hilir, lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan globalKalau tidak Indonesia akan terus menjadi bangsa yang tertinggal," jelasnya(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaminan Konstitusi Bukan Untuk Anarki
Redaktur : Tim Redaksi