BACA JUGA: Lagi, Dua ABK WNI Hilang
Termasuk, melakukan reformasi politik."Pencapaian ekonomi Tiongkok selama 30 tahun terakhir bisa hancur berantakan dalam waktu singkat tanpa perombakan institusional," ungkap Wen di hadapan parlemen, seperti dikutip BBC kemarin
BACA JUGA: Dua Ribu Mayat Ditemukan di Pantai Miyagi
Tapi, perombakan itu harus dilakukan secara bertahap.Saat ditanya lebih lanjut soal reformasi politik dalam konferensi pers usai pidato, Wen pun bersedia menjawab
BACA JUGA: Tunisia Sikat Kroni Ben Ali
Di luar dugaan, dia malah memberikan jawaban yang cukup tegasMenurut dia, Beijing pun harus melakukan reformasi politik."Tanpa reformasi politik, restrukturisasi ekonomi tidak akan pernah bisa terwujudBahkan, kesuksesan (ekonomi) yang selama ini sudah kita nikmati, bisa lenyap dengan mudah," ungkapnyaDia berharap, dengan memberikan sentuhan demokratis pada sistem politik yang berlaku di Tiongkok, pemerintah akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Melalui sistem politik yang lebih demokratis, kata Wen, pemerintah akan mampu menyajikan efisiensi dalam berbagai sektorTerutama, dalam sistem politik dan ekonomiDengan demikian, publik bisa lebih aktif terlibat dalam sistem yang dimaksud"Tapi, perubahan itu memang harus dilakukan setahap demi setahap di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok (CCP)," lanjutnya.
Kendati demikian, dia menolak jika Tiongkok disamakan dengan Mesir, Tunisia, Libya atau YamanMenurut dia, rezim Hu Jintao tidak sama dengan para pemimpin di Timur Tengah"Kami mengamati pergolakan yang terjadi di negara-negara Afrika Utara dan Timur TengahSepertinya kurang tepat jika Tiongkok dianalogikan dengan negara-negara itu," ujar Wen sebagaimana dilansir Agence France-Presse(hep/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Vladimir Putin Dituduh Curangi Pemilu Lokal
Redaktur : Tim Redaksi