Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Komarudin Hidayat, berharap Pojok Antikorupsi itu bisa mendorong generasi muda dan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa yang peduli (dan) ikut memberantas korupsi
BACA JUGA: Siswa Berprestasi Bebas Masuk PT
Sementara Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan mengemukakan, perguruan tingginya menjadikan anti-korupsi sebagai mata kuliah wajib."Paramadina menjadikan mata kuliah Anti-korupsi sebagai mata kuliah wajib
BACA JUGA: 442 Bahasa Daerah Terancam Punah
Dibandingkan mata kuliah lain, tingkat absensi mata kuliah Anti-korupsi paling rendahBACA JUGA: UU BHP Langgar Konstitusi
Mereka lebih suka melakukan diskusi anti-korupsi daripada yang lain," paparnya di Auditorium KPK di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/4).Anies mengucapkan terima kasih kepada KPK, karena mempercayakan keberadaan Pojok Antikorupsi di kampus mereka"Ada semangat baru di kampus kami; semangat untuk memerangi korupsiOrang melihatnya, selalu ingat tentang anti-korupsiMereka (mahasiswa) melihat kasus korupsi ini sebagai problem besar yang dihadapi bangsa kita," cetusnya.
Adapun Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komarudin Hidayat, dalam kesempatan pertemuan itu menceritakan bahwa dia pernah membaca buku yang intinya korupsi itu ibarat ulat"Korupsi itu ibarat ulatKalau ada pohon apel, kalau ulat itu makan daun, potong aja pohonnyaKalau buahnya yang dimakan, potong buahnyaAkan menjadi repot kalau ulat itu makan batang (tubuh)," bebernya.
Menurut Komarudin, dengan sibuknya KPK membongkar sejumlah kasus korupsi, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sedang sakit"Tapi gak apa-apaKita harus sadarMudah-mudahan selama ini baru sebatas daun-daunnya, atau buah-buahnyaJadi masih bisa dipotongJangan sampai ke batangnya," katanya pula.
"Terima kasih KPK (karena telah) memasang Pojok Antikorupsi di UINSelama ini mata kuliah itu sudah kami laksanakanMahasiswa dan civitas akademika akan sangat senang dengan program iniTentu bisa juga dijadikan sarana untuk penelitian," tambahnya kemudian.
Hal senada pun disampaikan oleh Dirjen Bea Cukai, Anwar Supriadi, berikut Kepala SMA Negeri 70 Jakarta dan Kepala PN Jakarta Pusat (termasuk PN Tipikor, Niaga dan Hubungan Industrial, Red) Andriani SH MH"Kami bangga, dan berharap generasi mendatang bebas dari korupsi, serta mampu melawan korupsi," ujar Pono, Kepsek SMAN 70 Jakarta yang sempat menyampaikan puisi saat launching Pojok Antikorupsi di lima lembaga itu, di Auditorium KPK(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Diluncurkan, Sekolah Gratis Sumsel Diseminarkan
Redaktur : Tim Redaksi