Polda Bentuk Tim Buru Pencuri Rp 5,3 M ke Papua

Kamis, 11 September 2014 – 08:00 WIB

jpnn.com - MEDAN - Setelah berhasil meringkuus 11 pelaku pencurian mobil Luxio berisi uang Rp5,3 miliar dari pelataran parkir Plaza Medan Fair, Polresta Medan kembali memburu dua pelaku yang diketahui kabur ke Papua. Salah seorang Bintara Poldasu membeberkan bahwa Polda akan berangkat ke Papua untuk menangkap salah seorang terlibat perampokan mobil PT.SSI.

"Sudah diwacanakan dan bentuk tim. Coba pastikan sama direktur," ucapnya saat ditemui di halaman gedung Ditreskrimum.

BACA JUGA: BPKTKI Selapajang Akan Dibubarkan

Direktur Krimum Poldasu, Kombes Dedi Irianto membenarkan telag membentuk timsus untuk menangkap salah seorang tersangka bernama Riki yang kabur ke Papua.

"Tim segera kita berangkatkan ke Irian Jaya. Foto dan nama otak pelaku sudah kita miliki. Namun keberadaan otak pelakunya belum diketahui dimana posisinya, itu yang masih kita lidik," terangnya kepada Posmetro Medan (Grup JPNN), Rabu (10/9).

BACA JUGA: Ketahuan Pakai Ijazah Palsu, Siswi Polwan Di-DO

Dijelaskannya, Riki merupakan mantan karyawan PT. SSI. Dan, pasca perampokan, dia kabur ke Papua. "Infonya kita dapat kok. Kita bekap Polresta Medan untuk menangkapnya," ucapnya.

Ditanya lebih dalam soal R, Dedi enggan membeberkannya dengan alasan dalam pengejaran.

BACA JUGA: Bawa 10 Kg Ganja, Nenek 70 Tahun Digaji Rp 2 Juta

"Sabar, kan sudah saya beritau namanya. Nanti kalau sudah tertangkap kita beritau semuanya. Takutnya mengganggu pengejaran," tandasnya sembari berlalu.

Informasi yang dihimpun Posmetro Medan menyebutkan jika jumlah uang yang hilang tersebut senilai Rp 5,387 miliar. Saat beraksi, para pelaku membagi uang tersebut menjadi 7 bagian yakni masing-masing mendapat Rp 700 juta. 7 bagian tersebut semula diterima oleh Arda Agung, Briptu Asullah Efendi Margolang, Hery Syahputra, Zainuddin, Riki alias Jarkep, Dani alias Edo serta Mudrawaty Budhiantari. Akan tetapi bagian untuk Mudrawaty selaku dukun Rp 500 juta.

Untuk ke 7 tersangka, uang hasil curian tersebut telah dibagi setotal Rp 4,7 miliar. Setelah itu, para pelaku memberikan uang kepada Subhan sebesar Rp 300 juta serta kepada Dedi Rp 50 juta dan Geloria sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya, Dimas Arisandi memperoleh uang hasil kejahatan sebesar Rp 115 juta sebagai upah memperkenalkan pelaku kepada dukun.

Sementara Nofriandi menerima uang Rp 90 juta sebagai upah lantaran membantu istrinya Mudrawaty. Dan selanjutnya Irfandi diberikan uang sebesar Rp 5,5 juta. Seorang lagi bernama Nono yang merupakan kerabat dari Arda Agung mendapatkan uang sebesar Rp 40 juta yang dititip oleh Arda melalui Dani alias Edo yang kini masih DPO.

Jika dihitung-hitung, uang hasil curian tersebut telah dibagi setotal Rp 5,35 miliar. Sisa uang sebesar Rp 50 juta diterima oleh Sugito Panca lantaran diminta untuk menyimpan sisa uang. Hingga kini, pihak kepolisian masih mengumpulkan uang hasil kejahatan tersebut sebesar Rp 2,4 miliar dan hal itu belum termasuk uang yang belum dihitung oleh penyidik lantaran masih basah.

"Ada uang yang masih belum dihitung karena masih basah, kalau kita perhitungkan ada sekitar Rp 300 juta itu ya. Nanti rencananya kita mau hitung langsung ke bank BRI," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram

"Masih kita buru 2 pelaku lain ya, kalau hitungan kasarnya pada kedua tersangka ini ada sekitar Rp 1,4 miliar," katanya menambahkan.

Dikatakan Wahyu, hingga kini pihaknya masih belum bisa mensinkronkan soal jumlah uang yang diterima oleh para pelaku hingga sebagian dari jumlah uang yang hilang tersebut belum diketahui ada pada siapa. Hal itu dikarenakan para pelaku pun tak menghitung secara rinci uang yang mereka terima dan hanya membawa uang hasil curian masing-masing Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

"Ini yang belum sinkron ya, makanya kami juga masih mendalami soal kemana saja uang itu diberikan para pelaku. Karena memang ada pelaku yang sudah memberi perhiasan dan barang-barang lainnya. Masih kita dalami soal itu," katanya.

Sementara itu Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karokaro mengatakan jika hingga kini pihaknya masih menunggu proses penyelidikan soal kemana saja aliran uang tersebut. Akan tetapi dikatakan olehnya, jika seharusnya jumlah uang yang dikabarkan hilang itu dikurangi dengan jumlah uang yang sudah di setorkan ke ATM.

"Ini yang masih kita dalami ya, tapi seharusnya jumlah itu dikurangkan dengan jumlah uang yang sudah disetorkan ke ATM," jelasnya. (wel/gib/bd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Frustasi, 2 Pelajar SMP Tenggak Pembersih Lantai di Ruang Kelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler