jpnn.com - jpnn.com - Kapolri Jendral Tito Karnavian resmi mengukuhkan tipologi Polda Kepri menjadi A, Jumat (20/1).
Persemian ini dilakukan dengan menggelar upacara kenaikan tipologi, yang dilaksanakan di Mapolda Kepri.
BACA JUGA: Kapolda Usulkan Kampung Ini Dijadikan Kawasan Ekonomis
Naiknya tipologi Polda Kepri ini, karena berbagai macam hal. Salah satunya karena wilayah Polda Kepri yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Dan dinamika peristiwa di luar negeri, perebutan wilayah di Laut China Selatan. "Otomatis ini perlu diwaspadai," katanya seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: 14 Investor Jepang Jajaki Peluang Investasi di Batam
Menurutnya perlu penguatan di Polda, baik secara personel maupun infrastruktur lainnya. Tito berpesan agar Polda Kepri lebih memperhatikan keamanan di Natuna.
Karena pemerintah pusat sangat konsen membangun perekonomian di daerah tersebut.
BACA JUGA: Wali Kota Minta Guru Tidak Boleh Terlibat LKS
Dan diperkirakan akan menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia. Pengembanga Natuna ini, juga beriringan dengan makin memanasnya konflik di Laut China Selatan.
Ia mengatakan Polda Kepri harus lebih kuat dan memiliki kewenangan yang besar. Naiknya tipe Polda Kepri ini di dukung Menteri Aparatur Negara Asman Abnur.
"Polda Kepri ini berada di wilayah yang spesial, jadi hal ini sangat perlu," tuturnya.
Tito menyebutkan naiknya tipe Polda Kepri ini, adalah sebuah tanggung jawab besar dan lebih berat. Setiap personelnya harus memiliki kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Serta pengembangan personel, infrastruktur, sarana, pra-sarana lainnya sangat perlu ditingkatkan juga.
"Kapolda harus buat konsep, pembangunan personel," tuturnya.
Untuk daerah sebesar ini, Tito menyebutkan daerah Kepri memerlukan personel polri yang lebih banyak. "Harus diatas 10 ribu," ucapnya.
Namun untuk penambahan personel ini, Ia meminta Kapolda Kepri membuat kajian yang mendalam. Mengenai berapa kebutuhan personel polisi tiap Polres yang ada di Kepri. Tito berharap perekrutan juga tidak asal-asalan.
"Butuh berapa, yah diterima segitu nantinya," tuturnya.
Ia meminta penambahan personel tidak melebihi kapasitas yang ada. Sebab kadang personel terlalu banyak, sehingga tidak memiliki kerjaan.
"Kerjanya duduk saja, itu membebani negara," ungkapnya.(ska)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntut Ketegasan Pemko Berantas Jukir Liar
Redaktur & Reporter : Budi