jpnn.com - SURABAYA - Kejahatan seksual yang menimpa anak ternyata menduduki peringkat tertinggi di antara tindak pidana kekerasan lain. Di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya sebagian besar korbannya adalah perempuan dengan usia pelajar tingkat SMP hingga SMA.
Hal tersebut terungkap dalam sosialisai yang dilakukan Polres Pelabuhan Tanjung Perak kepada para guru BP SMP dan SMA yang ada di wilayahnya kemarin (20/5).
BACA JUGA: Cabuli Anak Sendiri, Mantan Bupati Dilapor ke Polisi
Sosialisasi itu diadakan untuk menekan angka kejahatan seksual terhadap anak yang bersumber dari lingkungan sekolah.
Priyono Adi Nugroho dari Lembaga Perlindungan Anak Jatim mengatakan, tingginya angka kejahatan terhadap anak bisa merujuk pada kejadian selama 2013. Selama kurun waktu tersebut, 1.332 perempuan menjadi korban kejahatan laki-laki sebanyak 870 orang.
BACA JUGA: Cari Suaka ke Indonesia, Warga Kongo Edarkan Euro Palsu
Dari jumlah itu, mayoritas korban berusia 13-17 tahun. Jumlahnya mencapai 1.291 orang. Tingkat pendidikan mereka paling banyak SMA.
Kasubag Humas Polres AKP Lily Djafar mengatakan, kegiatan tersebut diadakan untuk menekan angka kejahatan seksual terhadap pelajar.
BACA JUGA: Pelajar SMP Sodomi 6 Anak di Kolam Lele
Dalam sosialisi itu guru BP diajari mengenali siswa yang menjadi korban kekerasan termasuk seksual. Mereka diajari menggali informasi, mendengarkan, menanganinya. Guru BP juga berperan menekan angka korban kejahatan seksual dengan memberikan pengertian kepada siswa. (eko/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belajar dari Internet untuk Bikin Industri Sabu
Redaktur : Tim Redaksi