Kapolresta Semarang Barat AKBP Sofyan Nugroho yang didampingi Kapolsek Kalibanteng AKP Mulyawati Syam mengatakan, izin yang diajukan panitia adalah doa bersama
BACA JUGA: JW Marriot Medan Sudah Kantongi IMB
"Namun, praktiknya, mereka mengadakan balapan (drag race vespa) serta pentas dangdut," ujar Sofyan.Pertimbangan lainnya, pengamanan panitia dinilai tidak layak
BACA JUGA: JW Marriot Medan Bahayakan Penerbangan
Apalagi, pada acara itu, terjadi insiden yang menimpa seorang pembalapSelain itu, lintasan balap tidak diberi pengamanan yang memadai
BACA JUGA: Diduga OPM, Penembaan ke Arah Masyarakat Sipil di Papua
"Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terpaksa acara itu kami bubarkan," tegasnya.Kegiatan tersebut sebenarnya berlangsung meriahPara penggemar vespa datang dari berbagai penjuru kota di IndonesiaDi antaranya, Sumatera, Kalimantan, dan berbagai kota di Pulau Jawa.
Berbagi macam bentuk vespa, baik yang standar hingga yang telah dimodifikasi ditampilkanDi sela-sela acara doa, disisipkan acara drag race vespa dan modifikasiAcara itu disambut antusias oleh peserta dan pengunjungNamun, mereka kecewa setelah acara tersebut dibubarkan oleh petugas dari Polsek KalibantengKetua panitia penyelenggara Suparman mengaku tidak mencantumkan izin untuk drag race vespaMeski kecewa, panitia terpaksa harus menerima pembubaran tersebut"Drag race kami adakan untuk menambah kemeriahan dan acara pendukung saja," ujarnya(zal/aro/jpnn/ruk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Depdagri Anggap Mutasi 10 Pejabat Dompu Cacat Hukum
Redaktur : Tim Redaksi