Polisi Buru Jaringan Ferry

Sempat Akan Kabur Ketika di KL

Minggu, 29 Juni 2008 – 08:20 WIB
Ferry Joko Yuliantono (kiri) ketika ditangkap di Bandara Soekarno Hatta.
JAKARTA – Penangkapan Ketua Umum Dewan Tani Indonesia Ferry Joko Yuliantono tidak membuat pencarian terhadap oknum yang diduga menunggangi aksi anarkis mahasiswa pada 24 Juni lalu berhentiPolisi kini mengincar oknum yang diduga ikut merencanakan aksi tersebut.
”Tidak mungkin hanya berhenti di FY

BACA JUGA: Biaya Haji Tunggu Keppres

Asal sudah cukup bukti,” ujar Direktur I/Keamanan dan Trans-Nasional Brigjen Pol Badrodin Haiti di Bareskrim Polri
Namun, dia menolak membeberkan lebih jauh siapa yang kini menjadi incaran Polri.
Menurut jenderal bintang satu tersebut, keterlibatan orang lain sangat dimungkinkan

BACA JUGA: Cuaca Buruk Halangi Evakuasi

Berdasarkan informasi yang diperoleh penyidik Polri, ada sebuah rapat yang diadakan jauh sebelum kenaikan harga BBM diumumkan
”Rapatnya sekitar 19 Mei,” ujarnya.
Ditengarai rapat tersebut diikuti aktivis-aktivis untuk melakukan serangkaian aksi menentang kenaikan harga BBM

BACA JUGA: Kepala BIN Diminta Tunjuk Hidung

”Rapat itu untuk menyikapi kenaikan harga BBM,” imbuh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira”Tapi, bukan dengan taligeni (aktivis lintas generasi),” kata Badrodin ketika ditanya tentang aktivis Taligeni ikut dalam perkumpulan itu.
Panas Taligeni adalah singkatan dari Panitia Nasional Lintas Alih GenerasiKoordinatornya, Jeffrie Silalahi, juga telah diciduk polisiJeffrie yang aktivis Fokot itu ditangkap aparat Polda Metro JayaPolisi juga sudah menggerebek sekretariat Taligeni di kawasan Tebet Dalam bersamaan dengan penangkapan Ferry Jumat malam
Abubakar menjelaskan, tiga pasal dikenakan terhadap Ferry yang kini mendekam di tahanan Bareskrim Polri ituTiga hal itu adalah pasal 160 KUHP tentang Penghasutan untuk Melawan Petugas, pasal 170 KUHP (tentang Tindak Kekerasan) jo pasal 55 dan 56 KUHPKemudian pasal 187 KUHP (tentang pembakaran) jo pasal 55 dan 56 KUHP”Ancaman hukumannya di atas lima tahun,” terangnya.
Ferry diciduk Direktorat I/Keamanan dan Trans Nasional Bareskrim begitu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (27/6) pukul 19.25 WIBPenangkapan Sekjen Komite Bangkit Indonesia itu berawal dari informasi Kepala BIN Syamsir Siregar soal adanya penunggang di balik aksi anarkis demo mahasiswa
Dalam rapat terbatas bidang politik dan keamanan di Kantor Menko Polhukam, Rabu (25/6) lalu, Syamsir menyebut inisial FYMenurut Syamsir, FY pernah menemui dirinya dan mengatakan akan terjadi chaos (rusuh)FY juga mengungkapkan adanya rencana membakar kendaraan berpelat nomor merah milik pemerintah dalam aksi unjuk rasa.
Ucapan FY ternyata terbukti saat sekelompok massa dan mahasiswa menahan mobil berpelat merah di Jalan Jenderal Sudirman Selasa lalu (24/6)Mobil tepat di depan Universitas Atma Jaya itu dirusak serta dibakarSebelum membakar mobil, massa dan mahasiswa lebih dulu mengamuk di depan gerbang DPR Senayan
Namun Abubakar menegaskan, penangkapan Ferry tidak hanya berdasar informasi dari kepala BIN tersebut”Penangkapan disertai bukti permulaan yang cukupJuga dilengkapi surat perintah penangkapan,” tegas jenderal bintang dua tersebut
Namun dia enggan mengungkapkan bukti-bukti tersebut”Nanti saja di pengadilan,” katanyaDia lantas menyebut Ferry menjalani penahanan selama 20 hari untuk pemeriksaan.
Abubakar menjelaskan, dalam upaya penangkapan, petugas telah mengawasi Ferry sejak berada di Tiongkok dalam rangka mengikuti program Tentative Program of China ASEAN Youthcamp yang diselenggarakan 18 Juni-25 Juni 2008Ferry dan rombongan berada di Guangzhou pada 23 Juni sampai 24 Juni 2008Dari Guangzhou, Ferry lalu berangkat menuju Zhen-Zhen pada 25 Juni hingga 26 Juni 2008.
Dari sini, Abubakar mengatakan, pihaknya mencium gelagat Ferry hendak melarikan diriSebab, 16 orang yang menghadiri undangan All China Youth di Ghuangzhou, Ferry masuk dalam manifes pesawat dengan rute penerbangan Ghuangzhou-Nanning-Jakarta pada 27 JuniNamun, dari pengecekan dua penyidik Polri yang dikirim ke Tiongkok, Ferry tidak ikut naik pesawat tersebutDia justru mengubah rute penerbangan dari Ghuangzhou ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Dari informasi tersebut, Bareskrim Polri lantas menghubungi Liasion Officer (LO) Polri yang berada di Malaysia”Kami minta bantuan kepolisian Diraja Malaysia dan petugas migrasi Malaysia bahwa Ferry merupakan orang yang dicari,” terang Abubakar.
Langkah tersebut membuahkan hasilMeski telah mendarat pukul 14.30 di Kuala Lumpur International Airport, Ferry tidak diizinkan memasuki wilayah MalaysiaDia lantas diminta naik pesawat Air Asia menuju JakartaSaat tiba di Bandara Soekarno Hatta itu, Ferry langsung ditangkap oleh tim Bareskrim yang dipimpin oleh Wadir I/ Keamanan dan Trans-Nasional Kombes Pol Bachtiar Tambunan.
Menurut Abubakar, diubahnya rute dari Ghuangzhou-Nanning-Jakarta menjadi Ghuangzhou-Kuala Lumpur mengindikasikan adanya upaya Ferry melarikan diri”Pasti dia sudah merasa berada dalam pengawasan polisi,” jelasnya
Diperkirakan, dari Kuala Lumpur, Ferry masuk ke Indonesia melalui jalur yang biasa digunakan TKI ilegal”Dari situ, dia bisa ke Dumai atau Tanjung Balai Asahan,” kata Abubakar
Kemarin Ferry dijenguk istrinya, Sita Kumala Dewi di Bareskrim, Mabes Polri”Kondisinya sehat dan bugar,” ujarnyaSurat penangkapan Ferry juga sudah diberikan pada istrinya
Di tempat terpisah, Organisasi Dewan Tani Indonesia (DTI) siap melakukan pembelaan hukum terhadap ketua umumnya yang sekarang mendekam di tahanan Bareskrim”Kami akan menuntut secara hukum kepada BIN dan kepolisian atas fitnah kepada ketua kami,” tegas Sekjen Dewan Tani Indonesia Anggawira kemarin
Kantor DPP Dewan Tani, Jalan Cipaku II No 8, Jakarta, seharian kemarin ramai oleh aktivitas anggotanyaMobil dan motor-motor silih berganti berdatanganMenurut Angga, penangkapan FY sangat mengejutkan.
Dia menegaskan, kepergian Ferry ke China adalah sebagai duta bangsa dalam acara China-Asian Youth Camp”Ada penzaliman dan terhadap ketua umum kami,” katanyaAngga berharap agar pihak kepolisian bersikap objektif dalam menangkap dan memeriksa Ferry.
Selain mengajukan tuntutan hukum, Dewan Tani Indonesia (DTI) akan mengadukan masalah ini ke DPR”Masyarakat harus mendapatkan informasi yang sebenarnya,” katanya.
Sekjen jaringan Prodemokrasi Andrianto mengatakan, penangkapan Ferry juga mengindikasikan bahwa Ferry telah dijadikan kambing hitam atas fenomena politik belakangan ini”Ferry sebagai objek terlemah yang harus dijadikan tumbalYang dilihat pemerintah, dia pantas dikambinghitamkan,” katanya(fal/rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Sesjamwas Calon Kuat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler