Polisi Buru Yuli cs, Si Bandar Narkoba

Selasa, 04 Oktober 2016 – 10:11 WIB
Sabu sabu. Foto: dok JPG

jpnn.com - SURABAYA - Polisi masih menelusuri kasus ''penyekapan'' terhadap tiga anggota jaringan narkoba.

Hingga kemarin malam (3/10), polisi belum bisa memastikan dari mana para pelaku mendapatkan sabu-sabu itu.

''Hari ini (kemarin, Red) ada gelar perkara. Masih kami cari tahu semua,'' terang Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Donny Adityawarman.

BACA JUGA: Pak Taufik Mencabuli ABG Cantik

Secara singkat, dia menjelaskan, pihaknya tidak berani berspekulasi tentang pesta sabu-sabu di Wisma Leces, Jalan Cimanuk 31.

Pasalnya, otak pelakunya, Yuli, berhasil kabur. Sebelumnya, Sabtu lalu polisi mengamankan empat gadis remaja.

 Awalnya, mereka mengaku disekap. Namun, setelah dilakukan rekonstruksi oleh satreskrim, diambil kesimpulan bahwa empat korban itu dimanfaatkan untuk mengedarkan sabu-sabu.

BACA JUGA: Pak Guru Kepergok Bercinta dengan Janda

Dua lelaki, Yuli dan Hajir, berhasil kabur saat itu. Donny menambahkan, gelar perkara tersebut juga dilakukan untuk mengambil keterangan para korban.

Yakni, awal mula mereka saling kenal dan alasan mereka mau ikut ke Wisma Leces selama dua minggu.

Selain itu, polisi terus memeriksa Budiono, salah seorang lelaki yang berhasil diamankan. Hanya, menurut Donny, Budiono tidak bisa menyebutkan asal serbuk haram itu.

BACA JUGA: Aa Gatot Pilih Didampingi Bekas Pengacara KPK

''Belum bisa kami simpulkan sebelum selesai gelar,'' tambah polisi asal Surabaya itu.

Polisi memang perlu menelusuri jaringan narkoba tersebut. Sebab, dari modusnya, pelaku seolah memanfaatkan kepolosan cewek-cewek ABG itu.

Tampaknya, pelaku sengaja membangun kedekatan emosional. Selain itu, mereka diduga hendak menyetubuhi empat gadis tersebut.

Hal itu terindikasi dari enam bungkus kondom yang ditemukan di kamar 101.

Menurut sumber di kepolisian, jalinan pertemanan mereka sebenarnya baru berlangsung lima bulan.

''Kenalannya dari teman ke teman. Diajak ketemu, akhirnya lama-lama komunikasinya semakin intens,'' ujar sumber tersebut.

Dia menambahkan, para korban itu memang dipaksa mencicipi sabu-sabu.

 Awalnya mereka menolak. Sebab, mereka tidak pernah menyentuh barang haram tersebut. Namun, Yuli mengancam mereka.

''Faktanya, memang ada bekas kekerasan. Akhirnya korban menurut,'' imbuhnya. (did/c5/dos/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alamak! Dimas Kanjeng Simpan Emas di Atas Plafon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler