Polisi Dinilai Kesulitan Cari Motif Pembunuhan

Kamis, 08 Oktober 2009 – 17:15 WIB
JAKARTA – M Assegaf, salah seorang kuasa hukum Antasari menilai peristiwa mesum antara Antasari Azhar dengan Rani Juliani dalam dakwaan
sengaja dibangun karena penyidik polisi kesulitan mencari motif pembunuhanKata pengacara senior itu, dalam perkara pembunuhan berencana si pelaku atau siapaun juga yang menyuruh harus punya motif.

“Saya punya kecurigaan kenapa berkas ini begitu lama tertahan di penyidik kenapa mondar-mandir dari kejaksaan ke penyidik dan berulang kali dikembalikan,” kata M Assegaf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (8/10).

Disaat berkas dikembalikan, kata M Assegaf, jaksa tidak punya kemampuan untuk bisa membuktikan berkas versi polisi

BACA JUGA: Dua Mantan Bawahan Sudutkan Hari Sabarno

“Karena masa penahanannya sudah mendekati dan sudah harus bebas makanya dipaksakan,” katanya.

Kata M Assegaf, pemaksaan motif mesum itu dilakukan karena jaksa yang menangani perkara kliennya sudah senior dan tahu betul bahwa bahwa keterangan seorang saksi bukanlah saksi
“Motivasi dibangun dari peristiwa kamar yang kemudian dijadikan dasar almarhum untuk mengancam dengan memblow up

BACA JUGA: Tanggapan Antasari Bikin JPU Emosi

Karena takut di blow up takut jadi berita menurut versi dakwaan muncullah ide melakukan pembunuhan itu,” paparnya.

M Assegaf mengaku cerita mesum dengan antara Rani dengan terdakwa hanya akal-akalan
“ Ya, kata Antasari bagaimana pertemuannya hanya beberapa menit terjadi peristiwa yang begitu panjang, dibuka ini, dipegang-pegang diisap-isap,” katanya.

Karena itu kata M Assegaf, yang harus dibuktikan secara meyainkan adalah apakah betul dua orang terdakwa Wiliardi Wizar dan Sigid Haryo Wibisono  merasa dibujuk, disuruh, dianjurkan Antasari untuk melakukan pembunuhan berencana

BACA JUGA: Service Antasari, Rhani Terima USD 800

(awa/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Williardi Ancam Seret Petinggi Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler