Polisi Dituding Bekerja atas Pesanan

Kamis, 30 September 2010 – 19:37 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Ode Ida mengatakan, akhir-akhir ini kepolisian bertindak atas pesananKarena itu, kata La Ode Ida, polisi harus dikoreksi

BACA JUGA: Disangka Korupsi, Hari Sabarno Masih Boleh ke Luar Negeri

"Polisi harus dikoreksi karena akhir-akhir ini bertindak atas kepentingan dan pesanan tertentu," kata La Ode saat menerima delegasi Perhimpunan Indonesia Timur, yang dipimpin wakil ketuanya, Robert B Keytimu, di gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (30/9)
Karena sudah terbiasa bergerak atas pesanan, maka tatkala tidak ada pesanan, mereka lambat bergerak saat mengatasi kerusuhan.

La Ode mengatakan, dari berbagai kejadian, dari rusuh Tarakan, termasuk tragedi di jalan Ampera Raya yang  merenggut 3 nyawa, bisa terlihat jelas adanya kelalaian dan lambannya kerja polisi

BACA JUGA: Sutiyoso Tuding Aparat Lakukan Pembiaran

"Polisi malah membiarkan peristiwa itu terjadi dan tidak mengantisipasinya," kata La Ode.

Secara pribadi maupun pimpinan DPD, La Ode Ida  menyampaikan rasa prihatin atas kejadian bentrokan di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
"Kami prihatin, tersayat-sayat dengan kejadian kemarin," ungkap La Ode.

Lebih lanjut dia katakan, dalam waktu dekat DPD akan mengundang semua pihak yang diduga ikut terlibat dalam bentrokan

BACA JUGA: Jadi Tersangka Korupsi, Gubernur Kalsel Masih Boleh ke Luar Negeri

"Kita akan mencari solusi terbaik agar tak terulang lagiTanggal 3 atau 4 Oktober, kita akan undang mereka untuk mencari solusiYang bertikai, sudahlah, hentikan segera," kata Laode.

Sementara Wakil Ketua Perhimpunan Indonesia Timur Robert B Keytimu mengatakan, bentrokan yang terjadi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan disebabkan adanya aktor intelektual di belakangnya"Ada aktor intelektual di belakang ini semua," kata Robert saat diterima La Ode Ida.

Karena itu, Robert meminta polisi untuk segera menangkap pelaku dan memprosesnya secara hukum"Kita belum tahu siapa dalangnyaKita serahkan kepada polisi untuk menangkap pelakunya," kata Robert, asal NTT itu.

Ia memperkirakan, kasus yang terjadi depan PN Jakarta Selatan itu adalah rentetan dari peristiwa yang terjadi di Cafe Blowfish"Seharusnya polisi sudah tahu dan bisa mengantisipasi karena polisi bisa menelusuri kasus tersebut yang diduga berasal dari cafe Blowfish, Teluk Gong hingga ke PN Jakarta Selatan," duga Robert(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gamawan Heran, Parang Gampang Digunakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler