Kemajuan dalam teknologi laser dan 3 Dimensi (3D) memungkinkan polisi untuk merekonstruksi seluruh TKP dan bukti kejahatan.

Teknologi ini sedang digunakan dalam penyelidikan terhadap pengepungan Kafe Lindt di Sydney, yang berlangsung tahun lalu, dan diharapkan akan membantu dalam kegiatan kontra-terorisme.

BACA JUGA: Kurang Bukti, Pemerintah New South Wales Cabut Tuntutan terhadap Uber

Petugas forensik TKP, Domenic Raneri, mengatakan, hari-hari mengukuran TKP dengan seutas tali telah usai.

"Laser mencakup 270 derajat, yang berarti itu menangkap semuanya kecuali untuk daerah yang sangat kecil terletak di bawah pemindai secara langsung," jelasnya.

BACA JUGA: Pengakuan Transgender Australia Hidup Sebagai Pria Puluhan Tahun


Pelanggan di dalam Kafe Lindt, di wilayah Martin Place, Sydney.

Ia mengatakan, setiap pemindaian membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk menyelesaikannya.

BACA JUGA: Benda Misterius Itu Hampir Dipastikan Puing MH370

"Kami bisa bergerak di TKP mengambil pemindaian ini dan menjelaskan mereka dengan fotografi untuk membuat komposisi warna-realistis dari tempat," utaranya.

Ia menjelaskan, "Setelah kami kembali ke kantor dan kami merekonstruksi adegan di komputer, kami kemudian benar-benar bisa melihat kejadian dari sejumlah sudut yang berbeda.”

"Kami bisa mengambil pengukuran dari setiap titik yang kami tangkap di pemindai dan melakukan beberapa jenis analisis," terangnya.

Pemindai genggam juga digunakan untuk menangkap gambar resolusi tinggi dari hal-hal seperti cipratan darah.

"Dari titik itu, Anda kemudian bisa mengukur tetesan darah dan melakukan analisis jalur. Pemindai genggam memiliki akurasi bersertifikat untuk ukuran sekitar 0,1 milimeter,” jelas Domenic.

"Jadi kami mulai melihat bukti ini masuk ke pengadilan dan akan melalui proses untuk menjadi bukti," tambahnya.

Ia mengatakan, polisi juga bisa menggunakan printer 3D untuk menciptakan barang bukti, seperti senjata, yang memungkinkan mereka untuk ditangani oleh juri.

"Untuk kasus di mana ada kemungkinan bukti yang kompleks yang perlu dipandang dengan cara yang sangat nyata, beberapa jenis bukti benar-benar bisa ditangani oleh juri, sehingga kami bisa mengambil hasil pindaian itu dan mendata serta kemudian mencetak modelnya,” terang Domenic.

Scott Weber yang mewakili polisi mengatakan, teknologi itu telah digunakan untuk membangun kembali seluruh bangunan Kafe Lindt dalam 3D, dan akan menjadi kunci untuk pemeriksaan saat ini.

"Tiba-tiba kami kembali ke TKP, tempat di mana orang-orang melihat ledakan, melihat balistik," sebutnya.

Ia mengatakan, polisi kontra-terorisme tertarik untuk menggunakan teknologi itu untuk memetakan target potensial.

"Ini berarti kami memiliki diagram yang bisa kami kuasai melalui skenario pelatihan dan lebih siap jika suatu insiden terjadi," ujarnya.

Polisi mengatakan, tak ada batasan tentang bagaimana teknologi bisa berguna untuk melawan kejahatan, dan lembaga penelitian ‘CSIRO’ kini telah mulai mengembangkan drone pemindai 3D.

Thomas Lowe dari CSIRO mengatakan, teknologi itu akan memiliki beberapa manfaat.

"Ini semacam pendekatan multi-cabang. Di satu sisi, mengembangkannya sebagai pesawat tak berawak untuk memetakan daerah sasaran dari udara," kemukanya.

Ia menuturkan, "Kami juga memanfaatkan teknologi ini sehari-hari, tak hanya untuk navigasi otonom dari pesawat tak berawak, tetapi juga untuk memberikan peta 3D saat Anda bergerak di sekitar bangunan."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Susu Segar Australia di Supermarket China Capai Rp 150 Ribu/Liter

Berita Terkait