Polisi Jangan seperti Zaman Majapahit

Sabtu, 11 Juni 2016 – 16:54 WIB
Polisi melakukan simulasi pengamanan. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Praktisi hukum Andi Syafrani menyatakan, perlu ada perubahan revolusi mental yang dibangun di dalam tubuh kepolisian. 

Salah satunya adalah dengan mengganti istilah Bhayangkara. 

BACA JUGA: Penetapan Justice Collaborator Ditolak, KPK Tak Tinggal Diam

"Istilah Bhayangkara menurut saya tidak relevan dipakai lagi untuk dipakai oleh kepolisian sebagai slogan. Dari aspek istilah dan sejarah, Bhayangkara berbeda dengan fakta kepolisian modern saat ini," kata Andi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (11/6).

Andi menjelaskan, istilah Bhayangkara berasal dari Majapahit. Bhayangkara merupakan pasukan elit yang diciptakan untuk memproteksi raja. 

BACA JUGA: Jonan: Barang Harus Ikut Sama Penumpang

"Jadi ini sebenarnya secret service kalau di Amerika, yang tugasnya untuk melindungi raja, kepentingan istana," ucap Andi.

Berkaca dari hal itu, Andi menilai, kepolisian sudah tidak sesuai dengan fungsinya. Sebab, polisi seharusnya untuk melayani dan melindungi masyarakat. 

BACA JUGA: Ini Penyebab Pergantian Kapolri jadi Polemik

"Pada saat Jokowi mendengungkan revolusi mental, saya kira ini saat yang tepat bagi polisi melakukan revolusi mental dengan mengganti simbol dan istilah yang sudah tidak relevan dalam konteks kerja kepolisian saat ini," ungkap Andi. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Januari 2017 Badan Kesbangpol Harus jadi Instansi Vertikal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler