Polisi Menggelepar Disetrum Perampok

Kamis, 13 Februari 2014 – 07:20 WIB

jpnn.com - TANJUNGPURA - Upaya personel polisi Polsek Tanjungpura, Langkat, Sumut, meringkus pelaku perampokan berujung tragis.

Brigadir Sukiardi disetrum perampok hingga menggelepar dan pingsan. Perlawanan tersangka perampok M. Nazarudin Abdulatif (44) dibalas petugas dengan tembakan di rahangnya.

BACA JUGA: Empat Petugas Transjakarta Terancam Tujuh Tahun Bui

Kejadian kemarin (12/2) bermula saat Brigadir Sukiardi dan kawan-kawannnya ingin menangkap dalang perampokan, yang terjadi 20 Januari sekitar pukul 11.50 WIB lalu di Jl. Pemuda, Kel. Pekan Tanjungpura, Kec. Tanjungpura.

Tersangka Nazaruddin yang masuk dalam daftar target polisi terdeteksi berada di Desa Serapuh, Kec. Tanjungpura. Polisi kemudian meluncur ke satu rumah di desa tempat pria asal Cutgrek Dusun Rantau Panjang, Aceh Timur itu bersembunyi.

BACA JUGA: Polda Beking Polres Usut Perusak Pospol

Saat melihat polisi datang mengepung kediamannya di Desa Serapuh, Nazarudin langsung mengambil strum tangan (hand stroom) berdaya 5000 volt miliknya. Tersangka langsung menabrakkan tubuhnya ke polisi yang sudah mengepungnya.

Brigadir Sukiardi yang kala itu di depan, jatuh tersungkur. Belum lagi sempat bangun, Nazarudin menempelkan strum tangan ke paha kiri Sukiardi hingga menggelepar dan pingsan. Tak itu saja, Nazarudin juga coba menyetrum rekan Sukiardi.

BACA JUGA: Ibu Jadikan Anak Penyanyi, Ayah Lapor Polisi

Istri Nazarudin, Ernawati Pane (33) juga menghalangi penangkapan suaminya. Ernawati malah membuat pagar diri dengan menempatkan anak-anaknya di depan, agar polisi terhalang.
 
Nazarudin akhirnya berhasil dilumpuhkan setelah polisi melepaskan tembakan. Sebutir peluru menembus rahangnya. Nazarudin akhirnya berhasil diringkus. Tapi, istrinya masih melawan hingga akhirnya menderita memar di kepala.
 
Dari para tersangka, polisi menyita softgun jenis FN no 20117532, satu unit Honda Accord, Yamaha Vixion BK 5664 PAN, Yamaha Vega R BK 4915 AAZ dan satu buah strum petak warna hitam 500 K Volt.

Sementara, Sukiardi dilarikan rekannya ke RSU Tanjungpura. Begitu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), selang oksigen langsung dipasangkan ke mulutnya. Beruntung, beberapa jam dirawat, Sukiardi akhirnya siuman. Nazarudin juga dilarikan ke rumah sakit yang sama karena rahangnya bersimbah darah ditembus peluru polisi.
 
Tak hanya Nazarudin, rekannya yang ikut dalam perampokan pada 20 Januari lalu di Jl. Sudirman, Kel. Pekan Tanjungpura, Kec. Tanjungpura, Langkat, juga berhasil diciduk.

Mereka adalah Fadlan alias Ifat alias Togek (30) warga Dusun Parit Kaca Desa Teluk, Kec. Secanggang, Langkat; Syafrizal alias Ijal (35) warga Kel. Perdamean, Kec. Stabat, Langkat dan Atma Negara alias Soglong (47) warga Dusun Klantan Desa Pasarawa, Kec. Gebang, Langkat.
 
Keempatnya ditangkap terpisah, kemarin (12/2). Sekitar pukul 02.30, Togek yang pertama ditangkap dari kediamannya. Dia mengaku memperoleh bagian Rp30 juta. Dari mulutnya, muncul nama Ijal. Sambil memboyong Togek, sekitar pukul 05.00, Ijal juga diciduk tanpa perlawanan dari rumahnya.
 
Ijal mengaku berperan sebagai joki dan menerima bagian Rp35 juta. Menurut Togek dan Ijal, Nazarudin adalah dalang perampokan pada 20 Januari sekitar pukul 11.50 lalu di Jl. Pemuda, Kel. Pekan Tanjungpura, Kec. Tanjungpura.

Meski jadi otak perampokan, Nazarudin hanya mendapat bagian Rp20 juta. Sebab yang beraksi adalah Togek dan Ijal. Makanya keduanya dapat bagian lebih besar. Bagian Soglog Rp20 juta. Sisa uang rampokan, mereka habiskan dengan membeli makanan dan minuman.

Menanggapi penembakan rahang dalang perampokan, M. Nazarudin Abdulatif, Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Rosyid Hartanto SH SIK menyebut hal tersebut harus dilakukan untuk melumpuhkan pelaku yang membahayakan nyawa petugas.
 
“Seorang pelaku harus dilumpuhkan dengan timah panas setelah berupaya melawan petugas dengan cara menyetrum. Pelaku ditembak bagian rahang kirinya. Sementara, anggota kita yang disetrum masih menjalani perawatan di RSU Tanjungpura, begitu juga dengan pelaku, juga dirawat ditempat yang sama,” jelas Rosyid, mengaku berada di SPN Sampali dan kasus ini sudah ditangani Polsek Tanjungpura.
 
Terpisah, kapolsek Tanjungpura, AKP Abdul Rahman SH berkata, “Nazaruddin kita tembak karena melakukan perlawanan. Barang bukti sudah kita amankan. Softgun, Yamaha Vixion milik Soglong. Vega R milik Izal.

Dana sebagian lagi sebesar Rp15 juta, dilarikan tersangka kawanan perampok yang saat ini masih kita buron,” ujarnya. (dw/her/joe/bd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adiguna Sutowo Usir Istri Kedua dalam Konndisi Mabuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler