Polisi Menyusuri Sungai Cari Korban Hilang Terseret Banjir

Senin, 15 Oktober 2018 – 04:09 WIB
Jalan di Desa Taluk, Kecamatan Natal, Madina terputus 20 meter akibat banjir, sehingga jalan tersebut tidak bisa dilalui, Jumat (12/10). Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

jpnn.com, MADINA - Kapolres Madina, AKBP Irsan Sinuhaji menyampaikan, pihaknya masih melakukan proses evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak banjir di Mandailing Natal, Sumut.

Ada tiga unit rumah di Desa Aek Garingging, Kecamatan Lingga Bayu, satu gudang minyak milik warga di Kelurahan Simpang Gambir dan satu warung kopi lopo gantung milik warga Kelurahan Simpang Gambir, hanyut terseret arus Sungai Batang Natal yang meluap.

BACA JUGA: 4 Orang Tewas Akibat Tertimpa Longsor di Sibolga dan Madina

Jalan provinsi juga tertimbun longsor dan kayu tumbang. Aparat kepolisian juga sedang menyusuri sungai untuk mencari korban yang hilang.

“Saat ini, kita masih memprioritaskan penanganan terhadap masyarakat yang terdampak bencana itu. Selain membantu proses evakuasi, kita bersama seluruh jajaran juga membantu melayani masyarakat, termasuk untuk kebutuhan pangan. Setelah itu, kita akan melakukan pendataan atas kerusakan rumah – rumah penduduk,” jelasnya.

BACA JUGA: 12 Siswa Meninggal Diterjang Air Bah di Madina

Kapores mengatakan, banjir dan longsor juga mengakibatkan pengendara mobil masuk ke sungai. Petugas sedang berusaha melakukan pertolongan untuk mengevakuasi pengendara mobil yang di dalamnya lebih dari satu orang tersebut.

Menyikapi banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Sumut, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi langsung memerintahkan Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis untuk bergerak cepat mendirikan posko bantuan.

BACA JUGA: Banjir di Sumut dan Sumbar, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Menurut Riadil, menindaklanjuti instruksi Gubsu tersebut, BPBD Sumut sudah menyiapkan posko bantuan di sejumlah daerah terdampak banjir di Sumut, bekerja sama dengan BPBD kabupaten/kota.

“Saya langsung koordinasi dengan para kepala BPBD di kabupaten/kota se-Sumut. Artinya untuk selalu bersiaga dikarenakan saat ini cuaca sedang tidak dalam kondisi yang baik, kapan saja bisa terjadi bencana alam,” imbuhnya.

Menurut dia, seluruh kepala daerah di Sumut sudah dipersiapkan untuk bisa langsung bertindak cepat bila bencana alam terjadi, seperti banjir, longsor bahkan gempa bumi.

Hal ini ditekankan agar tidak timbulnya korban meninggal dunia bila terjadi bencana, kemudian agar masyarakat bisa langsung dievakuasi saat terjadi bencana alam.

“Kita sudah persiapkan semuanya mulai dari logistik, peralatan dan keperluan mereka (korban bencana) lalu SDM juga sudah kita siapkan,” ucapnya.

Dirinya juga mengatakan, saat ini Kota Medan sering terjadi bencana alam berupa banjir, bahkan sejumlah daerah di Sumut juga terkena dampak bencana alam yang cukup parah. Salah satu contohnya seperti Madina yang sering dilanda banjir bila curah hujan sedang tinggi.

Dan untuk permasalahan banjir di Madina, dirinya belum bisa memastikan bahwa tanggul yang jebol akibat air yang meningkat. Sebab pemerintah pusat juga punya tanggung jawab akan hal ini tanggul.

“Nanti kita pastikan dulu data konkritnya. Termasuk di titik mana lokasi bencana. Setelah itu untuk pembangunan akan disinkronisasi sesuai kewenangan masing-masing,” ujarnya.(bbs/prn/bam)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Remaja Tewas Tenggelam di Kolam Milik PT Sorik Marapi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler