Polisi Perlu Lacak di Luar TKP

Kamis, 04 Februari 2016 – 19:35 WIB
Bambang Widodo Umar. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - KASUS pembunuhan Wayan Mirna Salihin masih masih menyisakan tanda tanya besar, meski Polda Metro Jaya telah menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka.

Pasalnya, alat yang digunakan untuk membunuh bukan benda biasa. Tapi racun sianida, yang selama ini lebih sering digunakan dalam kasus-kasus besar. 

BACA JUGA: Seribu Alat Bukti juga Percuma

Berikut petikan wawancara lengkap wartawan JPNN Ken Girsang dengan Krimonolog dari Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar.

Mengapa polisi tampak lamban mengungkap kasus pembunuhan Mirna? Apakah karena modusnya menggunakan sianida?

BACA JUGA: Ada yang Menyusun Pembunuhan Mirna

Penggunaan racun ini yang terungkap di Indonesia itu baru kasus Munir dan sekarang ini (kasus pembunuhan Mirna,red). Jadi memang sesuatu yang cukup pelik untuk diinvestigasi, tidak semudah dengan cara-cara pembunuhan lain yang fisikalnya kelihatan, misal dibacok.

Apa yang membedakan kasus ini dengan pembunuhan dengan modus lain?

BACA JUGA: Kami akan Buka CCTV

Ini persiapannya matang, alat bukti cukup rumit untuk didapatkan. Harus bisa dapatkan sianida ada di tangan si pelaku atau sisa-sisanya, atau di tempat tertentu yang bisa menunjukkan dari mana (sianida,red) diperoleh pelaku. 

Apakah butuh keterampilan khusus untuk membunuh menggunakan sianida?

Intinya sih, yang pasti modusnya benar-benar terencana. Pelaku tidak ingin ketahuan. Makanya dia menggunakan cara-cara membuat kelengahan dari orang, yang tidak bisa tahu pada saat racun itu dimasukkan ke minuman dan makanan. Jadi sulit tuduh pelaku, meski orang itu ada sekitar tempat tersebut.

Bagaimana memeroleh sianida itu? Apakah masyarakat biasa bisa memerolehnya?

Untuk mendapatkan sulit, memang. Karena untuk mendapatkan sianida tidak semudah beli produk tertentu. Ada importir tertentu, distribusinya juga tertentu.

Kalau begitu kepolisian bisa dong dengan mudah melacak asal pelaku memeroleh sianida?

Saya kira polisi sudah melacak ke sana, sumber produktornya dari mana, terus marketnya, terus pembelinya siapa. Karena misalnya (kalau ada apotik yang menjual,red) tapi alasan pembelian tidak jelas, itu enggak akan dikasih. Tapi memang Indonesia kan luas, di Jakarta saja cukup luas (kemungkinan pedagangnya cukup banyak,red). Karena itu melacak awal mula dari mana (sianida diperoleh,red) membutuhkan informasi yang tepat, yang pas.

Dalam kasus ini, apakah tepat langkah kepolisian menetapkan Jessica sebagai tersangka?

Polisi memang tidak salah, memulai langkah penyelidikan dari tempat kejadin perkara, itu rumusnya. Tapi perlu dikaitkan dengan hal-hal lain di luar TKP. 

Maksudnya bagaimana Pak?

Jadi objek atau bidang yang diselidiki tidak sekadar hal-hal yang mengemuka saat ini. Misalnya, seakan-akan mengarah hubungan intim sejenis. Mungkin diperluas daripada itu, di luar itu, di luar TKP. 

Manfaatnya langkah ini?

Mungkin polisi bisa menemukan masalah tersendiri, yang unik dengan korban. Karena itu saya kira penyelidikan perlu dikembangkan. Perlu tim, melacak di luar TKP, jadi ada tim khusus. Misal menelusuri juga korban kesehariannya seperti apa dan lain-lain.***

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Tidak Takut!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler