JAKARTA - Tujuh warga yang diduga terkait jaringan terorisme ditangkap polisi dari beberapa lokasi di JakartaPolisi menduga enam orang di antaranya hendak merencanakan aksi teror kepada polisi dengan jalan menaburkan racun sianida pada pasokan makanan yang masuk di kantin dan makanan untuk anggota Polri
BACA JUGA: Polisi Teledor Bakal jadi Sasaran Teror
Terkait ancaman ini, Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, jika temuan Polri itu benar adanya maka maka seluruh polisi harus lebih waspada terhadap modus baru teroris itu
BACA JUGA: Konsultan Pajak Penyuap Gayus Didakwa Korupsi
Hal ini menunjukkan para tersangka teroris memang semakin dendam kesumat untuk menjadikan anggota polisi sebagai korbannya," ujar Neta kepada JPNN, Senin (13/4).Menurutnya, modus tersebut bisa jadi merupakan taktik serangan baru sebagai upaya balas dendam para teroris terhadap upaya represif Polri dalam memberantas gerakan terorisme di Indonesia
Karenanya pemilik nama lengkap Neta Satti Pane itu menyarankan polisi untuk harus selalu sigap, serta terus meningkatkan kewaspadaan dan profesionalismenya dalam bertugas
BACA JUGA: Herry dan Jokowi Beber Sukses Jaminan Sosial di MK
Dengan demikian, kekhawatiran modus baru teroris itu bisa diminimalkan"Polisi tiada lain memang harus meningkatkan profesionalismenya, meningkatkan kepekaan dan kewaspadaannyaModus baru meracun polisi ini akan efektif jika polisi teledorSebab itu polisi perlu terus menerus meningkatkan kepekaan dalam mengantisipasi serangan," pungkas penulis buku "Jangan Bosan Kriti Polisi" itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak Kamis (9/6) hingga Minggu (12/6) sekitar 16 warga ditangkap polisi atas tuduhan terkait dengan jaringan terorismeTujuh orang diantaranya ditangkap di beberapa lokasi di Jakarta terutama di Kemayoran.
Penangkapan ini sendiri bermula dari pengejaran para pelaku penembakan anggota Polri yang terjadi di Palu, Sulteng 25 Mei laluDalam pengejaran itu polisi berhasil mengungkap satu jaringan yang disebut polisi terkait dengan kelompok yang pernah melakukan pelatihan militer di Poso, beberapa waktu lalu.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Sembunyikan Nunun, KPK Maklum
Redaktur : Tim Redaksi