Politik Tanpa Etika Lahirkan Krisis Kepemimpinan

Jumat, 19 Februari 2016 – 05:28 WIB
Hidayat Nur Wahid. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BEKASI - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan berpolitik tanpa kesadaran etika dan moral hanya akan melahirkan krisis kepemimpinan. Karena itu menurut Hidayat, sekarang yang diharapkan adalah hadirnya pencerahan dari budayawan dan agamawan yang bermoral sehingga bangsa senantiasa kembali pada etika, moralitas dan kebhinekaan.

Hal tersebut dikatakan Hidayat Nur Wahid saat menjadi narasumber dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI), di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/2).

BACA JUGA: Mafia Kuasai Lahan di Batam, Pak Luhut Geram

"Untuk mengubah arah dan melakukan lompatan jauh ke depan sangat diperlukan kompromi dan semangat rekonsiliasi yang diwarnai oleh kontribusi budayawan dan agamawan," ujar Hidayat Nur Wahid.

Politik lanjut Hidayat, bukanlah persoalan mempertaruhkan modal untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dan bukan pula semata-mata perkara yang pragmatis sifatnya, yang hanya menyangkut suatu tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut yang dapat dtangani dengan memakai rasionaliitas.

BACA JUGA: 10 Kenikmatan yang Buat Indonesia Jadi Surga Koruptor

"Politik lebih jauh dari hanya sekedar pragmatis,  yakni mengandung sifat eksistensi dalam wujudnya karena melibatkan juga rasionalitas nilai-nilai," tegas politikus PKS ini.

Oleh karena itulah ujar Hidayat, maka pencerdasan politik masyarakat harus terus dipupuk oleh semua pihak, termasuk partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi. Partai politik haruslah selalu berinteraksi secara intens dengan masyarakat. "Disinilah sesungguhnya hakikat dari pendidikan politik yang diterapkan oleh partai politik," kata mantan Presiden Partai PKS ini.

BACA JUGA: Indonesia Dipercaya Jadi Tuan Rumah Pertemuan Dewan Gubernur BPK se-Asia

Selain itu imbuhnya, berpolitik hendaknya dilakukan dengan senantiasa menjadikan Pancasila sebagai lamdasan etika sehingga menghasilkan prinsip politik yang santun, damai, dan menyejukkan.

"Dengan etika berpolitik yang demikian itulah kita berharap masyarakat madani yang dicita-citakan dapat segera terwujud," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Weew! Jaksa Agung Dianggap Pengkhianat Jika Lakukan Hal Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler