jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Agus Supriatna yang menyebut PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tidak bisa memproduksi sayap pesawat terbang dikritik Anggota Komisi I DPR, Charles Honoris. Politikus PDI Perjuangan itu menilai KSAU telah merendahkan potensi anak bangsa.
Pernyataan tersebut diungkapkan KSAU beberapa waktu lalu, sebagai alasan mengapa TNI AU lebih memilih untuk membelI helikopter kepresidenan jenis Agusta Westland AW-101 dari Italia, ketimbang Super Puma yang diproduksi PT DI.
BACA JUGA: Jangan Berharap Asing Beli jika Bangsa Sendiri Ogah Pakai Heli Produk PTDI
"Itu statement yang berlebihkan (dari KSAU) dan merendahkan kemampuan anak bangsa," kata Charles saat dihubungi, Minggu (29/11).
Charles menilai pernyataan Agus Supriyatna tersebut aneh, mengingat dia juga komisaris utama PT DI. Seharusnya, sebagai petinggi PT DI, KSAU bisa menghargai karya-karya anak bangsa.
BACA JUGA: Setnov Hanya Tumbal Pejabat Lain, Kok Bisa?
"Saya sangat menyangkan pernyataan KSAU, apalagi dia Komisaris Utama PT DI. Seharusnya mepunyai kepercayaan yang lebih tinggi kepada perusahaan BUMN," ujarnya.
Charles menambahkan, selama ini ada beberapa perusahaan asing yang telah menggunakan jasa PT DI dalam membuat komponen pesawat terbang. Hal itu jelas merupakan prestasi terbesar yang ditorehkan oleh anak bangsa.
BACA JUGA: Politikus Senior PDIP Sebut KSAU Hina dan Lecehkan Produk Dalam Negeri
Sebelumnya, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna menegaskan pihaknya tetap memilih helikopter AW-101 dalam rangka memberi pelayanan terhadap kepala negara serta tamu negara. Keputusan tidak menggunakan produk PT DI jenis EC-725 telah melalui proses kajian.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Kehormatan, DPR Segera Angket Freeport Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi