jpnn.com - JAKARTA - Wafatnya Ketua Komisi V DPR Laurens Bahang Dama memberikan rasa duka mendalam terhadap koleganya sesama legislator di komisi perhubungan.
Wakil Ketua Komisi V DPR dari Fraksi Partai Demokrat Michael Wattimena merasa kehilangan atas kepergian Laurens untuk selamanya. "Tentunya sebagai sahabat saya sangat merasa kehilangan," kata Michael, Kamis (14/8).
BACA JUGA: Bantah Ada Intimidasi, Kapolri: Hadirkan Kapolres Dogiyai di MK
Michael menilai semasa hidupnya Laurens merupakan sosok yang baik dan mudah bergaul meskipun mereka berbeda partai.
"Pak Laurens merupakan sahabat yang mudah berkomunikasi dalam urusan pekerjaan, meskipun kami berbeda partai," ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi Butuh Camen yang Bersih, Cerdas dan Paham Anggaran
Politisi asal Papua Barat, itu mengatakan banyak kenangan yang tak bisa dilupakan selama bekerja dengan Laurens di Komisi V DPR.
"Kita sering interaksi terkait pekerjaan di komisi ketika beliau memimpin Komisi V," ungkapnya.
BACA JUGA: Presiden ISIS Dibebaskan
Bahkan Michael mengatakan, belum lama ini atau 11-13 Agustus 2014, mereka sama-sama saat pergi ke Maluku untuk melakukan kunjungan kerja. Saat kunjungan itu, Laurens satu pesawat duduk berdampingan dengannya.
Karenanya, Michael tak mengira kalau kepergian Laurens untuk selamanya itu begitu cepat. "Tapi begitulah, kita tidak mengetahui kehendak Tuhan," ujar Michael.
Anggota Komisi V DPR Umar Arsal pun merasa kehilangan. Menurut Umar, sosok Laurens merupakan pimpinan yang selalu dekat dengan anggotanya di komisi.
Bahkan, Umar mengaku belum lama ini melakukan kunjungan kerja bersama Laurens. Karenanya, Ketua Divisi Tanggap Darurat PD, ini kaget mendengar kabar meninggalnya Laurens.
"Sehingga saya juga terkejut dapat kabar Pak Laurens meninggal. Beliau politisi yang menjadi panutan saat bertugas," kata Umar.
Dia mengatakan bahwa Laurens sebagai sosok yang bijak dan tak sungkan-sungkan memberikan instruksi kepada anggota komisi saat melakukan kunker.
"Kita sering dipimpin oleh Pak Laurens saat kunker komisi. Pak Laurens tidak sungkan-sungkan bilamana memberikan instruksi kepada anggotanya saat kunker. Tentunya sebagai anggota kami akan ikutin arahan ketua," kata Umar.
Seperti diketahui, Laurens meninggal dunia karena kesetrum di rumahnya di Bali. Politisi Partai Amanat Nasional, itu meninggal dunia akibat tersengat listrik di rumahnya di Bali, Rabu (13/8). (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Surabaya Buka Kotak Suara, Kejar Deadline MK
Redaktur : Tim Redaksi