Polri Akui Kesulitan Cokok Tukang Teror

Kamis, 24 Maret 2011 – 20:03 WIB

JAKARTA—Hingga kini polisi belum berhasil meringkus para pelaku serangkaian teror paket bom yang beraksi di sejumlah tempat, baik  di Jakarta maupun di sejumlah daerah lainnyaKepolisian mengaku belum menemukan indikasi kuat siapa para aktor yang mengirim paket peledak yang kini meresahkan warga itu.

Meski telah menerjunkan pasukan terbaik di jajaran Detasemen Khusus 88/ Anti Teror, Polri mengaku kesulitan mengungkap para pelaku teror tersebut

BACA JUGA: Mabes Polri Hentikan Kasus Silet

‘’Kategorinya tidak mudah
Ini bukan kasus mudah

BACA JUGA: MK Persilakan Wacana Amandemen V UUD Bergulir

Ini kasus yang membutuhkan upaya kerja keras
Jadi percayakan beri kesempatan polri untuk bekerja maksimal,’’ ujar Kabid Penerangan Umum Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar di  Mabes Polri, Kamis (24/3)sore.

Namun demikian, tambah Boy Rafli, sulitnya menangkap para pelaku teror itu tidak akan membuat polisi berhenti untuk menyelidiki

BACA JUGA: Mantan Dirut PLN Ditahan KPK

Menurutnya ini akan terus dicari agar aksi-aksi serupa tak terulang lagi.

‘’Jadi itu merupakan extra ordinary crime, memerlukan upaya-upaya kehati-hatian kemudian upaya penyidikan di lapangan yang intens, tentunya dalam hal ini pun kita seperti itu,’’ tambahnya.

Sebelumnya polisi menduga kelompok yang melakukan aksi teror ini terkait dengan aksi serupa yang pernah terjadi dalam konflik Poso dan Ambon beberapa tahun laluSerangkaian teror model paket belakangan, tambah Boy, diduga merupakan ulah orang-orang yang pernah mempelajari teknik teror paket bom di dua daerah konflik itu.

’’Dugaan ke arah sana iyaPeristiwa ini kalau kita pelajari dalam 10 tahun terakhir di antara pelaku yang lama, ada pengikut-pengikut baruItu suatu fakta yang tidak bisa dihindariAda pengikut baru yang sebenarnya dulu awalnya, katakanlah sebagai simpatisan,’’ paparnya.

Seperti diberitakan, sejumlah rangkaian paket bom yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah lainnyaKhusus di Jakarta saja, bom pertama meledak di Kantor Berita Radio 68 H yang juga markas Jaringan Islam Liberal (JIL) Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/3) sore sekitar pukul 16.15 Wib.

Paket yang sedianya ditujukan untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla itu meledak saat polisi mencoba menjinakkanAkibatnya dua polisi dan seorang petugas keamanan dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang timbul dari ledakan itu.

Setelah itu sekitar pukul 20.00 Wib dihari yang sama paket bom lainnya ditemukan di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta TimurBeruntung paket peledak yang ditujukan untuk Kepala BNN Komjen (pol) Gories Mere berhasil dijinakkan polisi.

Di waktu yang tak jauh beda bungkusan yang sama ditemukan di kediaman Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno di Ciganjur, Jakarta SelatanBeruntung  Japto yang menjadi target terbebas dari ledakan dan polisi berhasil menjinakkan bom tersebut.

Kamis (17/3) bom serupa ditemukan di kediaman musisi Ahmad Dhani di Pondok Indah JakartaPolisi berhasil meledakkan bom yang tersimpan dalam buku bertajuk Yahudi Militan ituKejadian serupa, Jumat (18/3) pagi, terjadi di perumahan Kota Wisata, Cibubur, BogorAkibat teror itu warga di sejumlah daerah panik.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Gelap Ganggu Pemulangan TKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler