jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri tengah mendalami beredarnya video berisi anak-anak berlatih perang dengan senjata api yang dirilis kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Salah satu fokus penyelidikan Polri adalah lokasi tempat video itu direkam karena ada dugaan anak-anak dalam rekaman itu adalah warga negara Indonesia (WNI).
Namun, yang tak kalah penting adalah mencegah video itu beredar karena isinya terlalu provokatif. "Bukan soal tempatnya. Tapi, esensi video itu provokatif dan tak mendidik," ujar Kadiv Humas Polri Brigjen Anton Charliyan di Jakarta, Kamis (19/3).
BACA JUGA: Dijemput Paksa dari Rumah Sakit, Anak Buah Megawati Dijebloskan ke Sel
Namun demikian dia memastikan bahwa polisi akan mendalami semua yang terkait dengan video itu. "Nanti kalau sudah ada hasilnya kita umumkan," paparnya.
Pada bagian lain, Mabes Polri mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak terbujuk ISIS. Salah satu modusnya adalah memberangkatkan warga negara Indonesia (WNI) ke luar negeri melalui agen perjalanan wisata, untuk selanjutnya bergabung dengan ISIS.
BACA JUGA: Moeldoko Butuh Wakil Panglima TNI, Ini Alasannya
"Kalau ada kelompok orang per orang yang mengirimkan misinya di luar itu apalagi untuk perang, itu menyalahi undang-undang," kata Anton seraya mengimbau para tokoh agama, masyarakat, cendekiawan, akademisi maupun media untuk bisa memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk menangkal pengaruh-pengaruh buruk.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Harta Fuad Amin Banyak Sekali, Disita KPK Lagi
BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 WNI yang Ditahan di Turki Masih Belum Bisa Ditemui
Redaktur : Tim Redaksi