Polri Klaim Kantongi Identitas Pemilik Akun Opposite6890

Senin, 11 Maret 2019 – 23:55 WIB
Brigjen Dedi Prasetyo. Foto: Elfany/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Polri tengah mengusut akun Twitter @Opposite6890 yang belakangan heboh karena menuduh anggota Polri menjadi buzzer di media sosial dan menyerang pasangan Prabowo - Sandiaga pada Pilpres 2019.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah mengidentifikasi pemilik akun tersebut.

BACA JUGA: Keluarga Besar Polri Tak Memihak di Pemilu 2019

"Tim Siber Bareskrim sudah mengidentifikasi identitas pelaku di balik akun Opposite6890," ujar Dedi di Mabes Polri, Senin (11/3).

Namun, untuk menangkap pelaku, diperlukan proses pembuktian berdasarkan fakta hukum dan alat bukti kuat.

BACA JUGA: Penangkapan Robertus Robet Dikritik, Ini Pembelaan Polri

BACA JUGA: Miliaran Pengguna Facebook, Dituding Setengahnya Akun Palsu

Jenderal bintang satu ini menambahkan, akun anonim tersebut telah melempar sejumlah isu hoaks untuk mendelegitimasi beberapa lembaga pemerintah terkait isu Pemilu. Hal itu diketahui setelah polisi mengecek postingan akun tersebut.

BACA JUGA: Tangkap Robertus Robet, Polisi Lakukan Kesalahan Besar

Sikap memojokkan ini sudah terlihat sejak November 2018. Saat itu muncul isu tentang KTP elektronik tercecer di beberapa daerah dan terus diframing untuk memojokkan Kementerian Dalam Negeri.

"Kemudian di Desember 2018 - Januari 2019 dimunculkan lagi isu tentang tujuh kontainer surat suara (tercoblos). Siapa yang diserang? KPU," tuturnya.

Kemudian, isu yang dimainkan sepanjang Januari hingga Maret 2019 adalah terkait penanganan pelanggaran Pemilu di beberapa daerah oleh Badan Pengawas Pemilu.

"Pola-pola itu sudah kami mapping, ya dalam rangka apa akhirnya? Delegitimasi Pemilu. Jangan sampai ini terjadi karena ini akan merusak demokrasi yang ada di Indonesia," katanya.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini menegaskan, apa yang disampaikan akun Opposite6890 tidak benar.

"Anggota Polri netral di dalam kontestasi Pemilu ini. Kami akan terus fokus untuk memberantas kasus-kasus hoaks atau juga propaganda-propaganda yang dimunculkan di medsos, kami akan habisi itu," tandas Dedi.(cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfuz: Pak Harto saja Tidak Pernah Melakukan Itu


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler