"Kita himbau kepada bank untuk mengecek setiap ATM, dan memberi tahu kepada nasabah barangkali ada pengurangan simpanannya," ujarnya, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (20/1).
Selain itu, Kabareskrim juga meminta agar pihak bank mengganti uang nasabah yang hilang itu
BACA JUGA: Ketua DPR : Pembenahan Hukum Perlu Komitmen Kuat
"Kalau uangnya hilang, ya, harus digantiBACA JUGA: KPK Tak Terpengaruh Pernyataan SBY
Karena itu (merupakan) resiko dari sistem keamanan yang dibangun oleh bank tersebut," tambahnya.Dikatakan Ito, saat ini dari laporan yang diterima Polri, ada sekitar 12 kasus
BACA JUGA: Mendagri Tak Ingin Terlibat Soal Fee BPD
Sementara kasus terbanyak tercatat terjadi di Pulau BaliNamun demikian, Kabareskrim meyakini, tak tertutup kemungkinan kasus ini terjadi juga di daerah lainnya."Sementara yang baru kita terima, laporan 12 nasabahTapi tidak menutup kemungkinan pihak lain juga ada, dan ini akan kita data," tambahnya.
Sehubungan dengan itu, kata Ito lagi, pihak bank juga diminta untuk segera melakukan audit manajemen sistem keamanannya"Bersama dengan pihak bank, kita akan melakukan manajemen audit sistem keamanan dari ATM iniKan harus kita audit, kenapa ini bisa terjadi," tuturnya lagi.
Sebagai gambaran, seperti yang dilaporkan terjadi di Bali misalnya, sejumlah nasabah yang melakukan transaksi melalui ATM ternyata mengeluh tabungannya berkurangPadahal, mereka tak melakukan penarikan uangHingga saat ini, polisi masih menduga bahwa modus yang digunakan para pelaku adalah dengan memanfaatkan kelemahan sistem keamanan perbankan lembaga keuangan itu(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Fasilitas Mewah di Rutan Jangan Terulang
Redaktur : Tim Redaksi