JAKARTA - Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme memberangkatkan tim advance ke Islamabad, Pakistan untuk melihat langsung gembong teroris Umar PatekPerakit firing device Bom Bali 1 (2002) itu ditangkap Pakistan State Intelligence Service dan ditahan di sebuah tempat yang dirahasiakan di Pakistan
BACA JUGA: Kampak Papua Demo ke KPK
"Tim yang berangkat dari Densus, Interpol, Divisi Hubungan Internasional dan instansi terkait," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam, Rabu (30/03)
BACA JUGA: Sistem Politik Indonesia Dinilai Masih Rapuh
"Kita menunggu hasil verifikasi tim
BACA JUGA: JK Bicara Recall Gus Choi dan Lily
Misalnya, bentuk wajah, hidung, dan sebagainya," kata AntonUmar Patek yang juga punya nama alias Zacky itu sudah dinyatakan buron sejak tahun 2002Dia diduga bersama Dulmatin (tewas Maret 2010 di Ciputat) ikut merencanakan pengeboman Bali termasuk merakit pemantik dalam bom jaringan Amrozi csAnton menambahkan, Polri berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri dan Kedutaan Besar Pakistan"Kita juga berkomunikasi dengan Interpol sebab Patek ini sudah ada red notice sejak lama," katanya
Pemerintah Amerika Serikat bahkan menawarkan reward USD 1 juta untuk kepala Umar PatekPria bertubuh 160 cm itu dikenal licin dalam melarikan diri setelah dinyatakan DPO 2002
Umar Patek adalah sekondan atau teman seperjuangan DulmatinPria yang juga jago perang gerilya dan perkelahian jarak dekat ini merupakan keturunan Arab- Jawa dan pernah tinggal di PekalonganUmar mempunyai beberapa nama alias diantaranya? Umar Kecil, Umar Arab, Pa'tek, Pak Taek, Abu Syekh, dan Zacky
Umar diketahui lama menetap di Mindanao Filipina Selatan dan bergabung dengan faksi Abu Sayyaf di JoloDia juga menikah dengan seorang muslimah asli suku Moro
Saat Dulmatin memimpin amaliyah (operasi) penyerangan hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Densus 88 sempat mengendus jejak PatekSaat itu, satu tim Densus bergerak ke Malang Jawa Timur untuk melakukan pengejaran namun lolos
Jejak Patek terdeteksi lagi Januari 2010Dia diduga membantu memasok senjata untuk tadrib asykari (pelatihan paramiliter) di bukit Jalin JanthoNamun, lepas dan diduga kembali lagi ke Filipina Selatan
Secara terpisah, seorang mantan kombatan Afghanistan menilai tertangkapnya Umar Patek akan menjadi peristiwa besar dalam pengungkapan jejaring teroris di Indonesia"Kalau dia mau bicara, tentu ada banyak data," katanya
Umar menurut dia bukan tipe mujahidin yang gampang menyerah"Saya menduga pasti ada perlawanan," katanya
Soal motif Patek ke Pakistan, kata dia sangat variatif"Bisa saja merencanakan penyerangan, mencari logistik, atau sekedar mencari perlindungan karena Filipina sudah tidak aman lagi," katanya. Dengan wajah Arab dan logat yang fasih, Umar pasti gampang menyaru sebagai warga lokal Pakistan.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Alie Sindir Legislator Ambivalen
Redaktur : Tim Redaksi