jpnn.com - JAKARTA - Jelang demo Aksi Bela Islam II pada Jumat lusa (4/11), situasi di Jakarta semakin memanas. Serangkaian isu mengemuka, terutama tentang demo untuk menuntut Basuki T Purnama alias Ahok dihukum itu bakal rusuh.
Namun, Mabes Polri terus mengantisipasi berbagai kondisi termasuk kemungkinan penyusupan oleh teroris. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengungkapkan, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror akan terlibat dalam pengamanan aksi demonstrasi itu.
BACA JUGA: Pak SBY, Ini Ada Saran dari Bang Ruhut
"Kalau yang berkaitan dengan terorisme atau ISIS, itu ada tim yang lain lagi. Kaitan dengan dugaan adanya gerakan radikal mengarah teror, itu dilaksanakan oleh Densus 88," kata Boy saat dikonfirmasi, Rabu (2/11).
Boy menegaskan, polisi pasti menindak pihak-pihak yang melanggar aturan, termasuk pihak-pihak yang hendak memanfaatkan situasi dengan menebar teror saat unjuk rasa lusa. Bahkan sudah ada satuan khusus untuk memantaunya.
BACA JUGA: Awas, Polisi Pantau Pengedar Foto Tangkap Ahok dari Suriah
“Polri akan menindak tegas pihak-pihak yang memanfaatkan situasi unjuk rasa damai untuk kepentingan teror. Jadi itu sudah ada tim khusus, di luar satuan pengamanan unjuk rasa," jelas dia.
Mengenai persiapan Densus, Boy berdalih tidak mengetahuinya. Dia bahkan menolak untuk menjawab apakah tim sniper sudah disiagakan mengawal jalannya demo.
BACA JUGA: Menko Puan: Diplomasi Kebudayaan Kian Mempererat Persahabatan RI dan China
"Tim densus yang akan turun tangan beserta seluruh timnya. Ya kalau yang berkaitan dengan teror," terang Boy.
Namun demikian Boy memastikan Densus berbeda operasionalnya dengan pasukan pengamanan demonstrasi yang sudah dibentuk. Densus, kata Boy, bekerja sendiri dalam mengawal aksi demo yang akan diikuti berbagai ormas Islam itu.
"Tolong dipisahkan dengan unjuk rasa, pengamanannya berbeda. Kalau personel yang dibentuk, kegunaannya mengantisipasi pengunjuk rasa. Dia mengedepankan upaya-upaya persuasif dan preventif," pungkas Boy.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Top, Sikap Panglima TNI soal Demo 4 November Patut Dipuji
Redaktur : Tim Redaksi