jpnn.com, MALANG - Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah di Kota Malang, Jatim menyediakan layanan terapi bagi para pecandu narkoba.
Di Ponpes tersebut, pecandu narkoba mengikuti terapi secara spiritual serta menggunakan es batu.
BACA JUGA: Ibnu Tepergok Polisi Sedang Bawa Sabu - Sabu
BACA JUGA : Dijerat Pasal Berlapis, Steve Emmanuel Tak Ajukan Rehabilitasi
Dari terapi ini, banyak pecandu narkoba yang sembuh dalam waktu tiga hingga lima bulan.
BACA JUGA: Oknum Driver Ojol Pecandu Sabu-Sabu Akhirnya Tertangkap
Ponpes yang terletak di Jalan Cakalang Kota Malang tak begitu besar. Pengunjung yang datang harus masuk ke dalam gang kecil di samping musala.
Namun, layanan terapi ini sudah ada sejak 2007 silam. "Kami membatasi hanya terima 22 orang pecandu narkoba saja," ujar pengasuh ponpes yang sekaligus penerapi pengguna narkoba, Ubaidillah Hamid.
BACA JUGA: Ditangkap Bersama, Sepasang Kekasih Lanjutkan Kisah Cinta di Bui
BACA JUGA : BNN: Andi Arief Bisa Direhabilitasi 3 Atau 6 Bulan
Tidak hanya pecandu narkoba, ponpes ini juga memberikan tempat dan terapi bagi anak jalanan, yang telanjur dan terbiasa hidup dengan minuman keras.
Ada dua jenis cara yang diterapkan oleh Gus Ubaidillah, melalui terapi spiritual, dan terapi es batu.
Lewat terapi spiritual, dia mengajak santrinya untuk melakukan salat, membaca Alquran, zikir, membaca asmaul husna dan membaca yasin.
"Sedangkan terapi yang kedua, saya menggunakan es batu sebagai media yang diyakini ampuh dapat menenangkan pecandu," kata Ubaidillah.
BACA JUGA : MPR Sarankan Pengguna Narkoba Dihukum Jalani Rehabilitasi
Sebelum melakukan terapi, pecandu akan diajak melantunkan zikir dan membaca surat yasin.
Setelah itu, pecandu narkoba akan disuguhi es batu yang kemudian dikunyah dengan dibarengi doa yang dilantunkan oleh Gus Ubaidillah.
Sambil terus disugesti, untuk meninggalkan narkoba ataupun miras, yang bisa merusak jiwa mereka.
"Dengan mengunyah es batu dipercaya,bisa membuat sirkulasi darah lancar dan halusinasi tidak akan muncul karena akan memberi efek rileks," tambahnya.
Sementara itu, salah satu pecandu narkoba yang datang dari Yogyakarta Edward Syahdewa mengatakan dia sudah datang kedua kalinya ke ponpes ini.
"Karena saat terapi pertama saya merasa tidak betah, yang menyebabkan kambuh menggunakan narkoba, dan kini di terapi kedua, selama tiga bulan saya merasakan kecanduannya menghilang dan merasa lebih tenang," kata Edward. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Tertangkap Nyabu, Masih Ngeyel juga
Redaktur & Reporter : Natalia