Pos Polisi Dibakar, Bengkulu - Sumsel Lumpuh

Rabu, 27 November 2013 – 01:46 WIB

jpnn.com - BENGKULU - Insiden kerusuhan di wilayah Lembak khususnya Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu kembali meledak, Selasa (26/11). Ratusan warga memblokir jalan di sejumlah titik sehingga lalu lintas di jalan lintas Bengkulu - Lubuk Linggau (Sumatera Selatan). Akibatnya akses jalan tersebut lumpuh total selama 8 jam. 

Pemblokiran jalan tersebut dimulai sejak pukul 06.00 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB. Blokir jalan dibuka setelah pihak TNI yang dipimpin Komandan Kodim 0409 RL, Letkol Kav. Sugi Mulyanto berhasil bernegosiasi dengan Kepala Desa Kepala Curup, H. Wardani dan sejumlah tokoh masyarakat setempat. 

BACA JUGA: Gubernur Sumut dan Bupati Karo Bakal Temui Presiden

Dalam kerusuhan tersebut, kantor Pos Polisi (Pospol) Taba Padang yang baru saja dibangun awal tahun 2013 lalu, kembali jadi sasaran amuk massa. Pospol dihancurkan dan dibakar oleh masyarakat. Selain itu sebanyak 2 unit mobil pengguna jalan yang terjebak pemblokiran, diketahui ikut menjadi sasaran amuk massa. Bagian kaca mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Gran Max, dipecah lantaran mencoba tetap lewat.

Tidak hanya itu, aksi blokir jalan ini ternyata dimanfaatkan oleh kelompok tertentu merampas motor dan sejumlah benda berharga seperti HP, kamera digilar serta uang tunai milik pengguna jalan tersebut. Dari informasi terhimpun hingga sore kemarin, sebanyak 12 unit motor diketahui telah dirampas. Korbannya beragam, mulai dari warga biasa, mahasiswa, pedagang hingga guru. 

BACA JUGA: Minta Mendagri Segera Tuntaskan Kisruh Pilkada SBD

Pantauan Rakyat Bengkulu (JPNN Group), pemblokiran jalan dilakukan di sejumlah titik. Namun terdapat 4 pemblokiran yang terbesar. Rinciannya di sawangan jagungan Sindang Kelingi, jembatan Gardu Desa Kepala Curup, Jembatan Dua Binduriang serta depan Pospol Taba Padang Desa Taba Padang. Jalan diblokir menggunakan batu, pohon, pipa PDAM hingga besi baja bahan proyek jembatan pipa PDAM. Warga melintangkan besi berbobot berat tersebut di Jembatan Dua Binduriang dengan cara dilas.

Dipicu Tewasnya 2 Warga Binduriang 

BACA JUGA: Menkokesra Jengkel Karo Belum Punya BPBD

Apa penyebab kerusuhan tersebut? Kerusuhan yang kembali terjadi sejak lebih dari setahun silam itu dipicu kemarahan masyarakat yang tak terima dua warga mereka yang menjadi tersangka (tsk) kasus dugaan perampokan di Kota Bengkulu. 

Mereka adalah Fajar Aswani, 32 warga Desa Simpang Beliti dan Aswan, 26 warga Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang. Seperti diketahui, kedua tsk ini ditangkap dan sempat jadi bulan-bulanan massa ketika hendak beraksi merampok seorang nasabah bank di Kota Bengkulu, Kamis (21/11) lalu. 

Naas bagi Fajar alias Wani, nyawanya tak terselamatkan saat dalam perawatan medis di RS Bhayangkara Jitra, Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB. Mendengar kematian tragis Wani, keluarga dan kerabatnya di Binduriang sempat tersulut emosi. Namun emosi atas kematian Wani dapat diredam oleh tokoh masyarakat setempat. 

Puncak pemicu kerusuhan kemarin, ketika masyarakat kembali mendapat kabar Aswan juga meninggal setelah menjalani perawatan medis. Informasinya, Aswan meninggal di RS Bhayangkara Jitra, dinihari kemarin. Keluarga menuding kematian kedua warganya itu tidak wajar karena ditemukan banyak kejanggalan. Kedatangan jenazah Aswan pagi kemarin disambut histeris keluarga dan kerabatnya. 

Tak pelak, spontan warga tersulut emosi dan mulai memblokir jalan di depan rumah Aswan. Kemarahan warga bertambah setelah melihat ibu dari Wani (rekan Aswan) menangis histeris di tengah jalan tak terima dengan kenyataan.

"Beberapa hari lalu sewaktu Wani meninggal, warga sudah marah. Tapi masih bisa diredam. AKhirnya kemarahan tidak terbentung lagi. Waktu itu jenazah Wani penuh luka memar dan lehernya patah. Kemudian Aswan banyak juga luka memar dan pahanya memar. Secara fisik, keluarga tidak menerima kondisi tersebut. Sebenarnya ada apa di balik kematian mereka. Inilah yang masih menjadi pertanyaan kami," ujar Kepala Desa Kepala Curup sekaligus paman Aswan, H. Wardani. (cuy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancam Hentikan Aktivitas Investor Australia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler