Potensi Besar, Turis India Harus Digarap Maksimal

Selasa, 07 Februari 2017 – 16:24 WIB
Arief Yahya. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pariwisata terus mencari akal untuk menggenjot potensi wisata meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) tanah air.

Tentu, untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) pada segmen bisnis. Kali ini, Kemenpar melalui Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara melakukan pendukungan perjalanan insentif yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara dari India.  

BACA JUGA: Dishub Jajaki Peluang Penerbangan ke Maratua

"Korporasi yang akan melakukan perjalanan insentif dari Cox & Kings Limited India adalah perusahaan PUMA. Jumlah wisatawan India yang akan berkunjung ke Bali pada tanggal 21-24 Februari 2017 sebanyak 240 orang. Dukungan yang diberikan Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah adalah materi promosi Pesona Indonesia, cultural performance, dan gala dinner yang dilaksanakan di The Anvaya Resort, Kuta, Bali" ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (DP3N) Esthy Reko Astuty di Jakarta.

Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan kedatangan wisatawan mancanegara saat ini datang dari tiga titik besar, yakni Soekarno Hatta-Jakarta, Ngurah Rai-Bali, dan Bandar Udara Hang Nadim-Batam.

BACA JUGA: Pengin Tancap Gas, Kemenpar Gelar Rakor di Bandung

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan India yang berkunjung ke Indonesia yang dihitung dari 19 titik pintu masuk utama sepanjang tahun 2016 mengalami kenaikan 29,35 persen dari jumlah kunjungan di tahun 2015 (260,205) dan 2016 (336,575).

Masih dari data BPS, pada November 2016, tiga negara yang melakukan jumlah kunjungan terbanyak ke Indonesia dengan jumlah persentasi kenaikan yang terus meningkat adalah wisatawan Tiongkok.

BACA JUGA: Sumbar Tak Masuk 10 Prioritas Destinasi Wisata

Pada 2015 sebanyak 78,835 orang. Tahun 2016 sebanyak 119,338 orang atau naik 51,38 persen.

Sedangkan wisatawan Australia pada 2015 sebanyak 63,203 orang dan pada tahun 2016 sebanyak 89,741 orang atau naik 41,99 persen.

Sementara itu, wisatawan Rusia pada 2015 sejumlah 5,489 orang dan pada tahun 2016 sebanyak 7,679 orang atau naik 39,90 persen.

Data itu mencakup semua wisatawan mancanegara yang tiba di Indonesia melalui bandara, pelabuhan dan melalui darat ada 93 pintu kedatangan yang berada di seluruh wilayah Indonesia.

Sebanyak 65 di antaranya adalah pelabuhan, 24 adalah bandara dan 4 melalui darat.

Empat bandara utama adalah Soekarno-Hatta (Jakarta), Ngurah Rai (Bali), Polonia (Medan) dan Sekupang (Batam).

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, India merupakan top 10 penyumbang wisman.

Jumlah wisman yang berkunjung di tahun 2015 sebanyak 293.415 orang atau naik sebesar 23 persen dari tahun 2014 yang sebanyak 237.990 orang.

Adapun jumlah wisman India di periode Januari hingga November 2016 sebanyak 336.575 orang atau naik sebesar 29,35 persen dibanding periode yang sama di tahun 2015 yaitu sebanyak 260.205 orang.

India yang menempati peringkat keenam setelah Australia, Tiongkok, Jepang, Inggris dan Prancis itu memberikan kontribusi sebesar 3,52 persen terhadap total wisman ke Bali sebanyak 4,07 juta orang selama sepuluh bulan pertama 2016.

Meningkatnya kunjungan wisatawan India ke Bali berkat semakin baiknya hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan India, khususnya Bali.

Hal itu mampu mendorong bertambah ramainya wisatawan asal negeri Ramayana menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku optimistis pada tahun 2017 ini wisatawan dari India akan bertambah, melihat India punya kedekatan budaya yang sangat kuat dengan Indonesia.

Meskipun sampai saat ini tidak ada penerbangan langsung, namun selama ini India sudah menghasilkan hampir 300 ribu wisman setahun.

Untuk itu, Mantan Dirut PT Telkom ini berharap agar wisatawan mancanegara dari India digarap secara serius.

"Kalau dibiarkan saja sudah ada angka segitu, maka kalau digarap dengan marketing yang lebih bagus, saya yakin hasilnya akan lebih optimal. Ramayana dan Mahabharata yang sangat populer di Indonesia itu berasal dari India,” kata Arief.

Dia juga sudah meminta Garuda Indonesia untuk terbang membuka akses udara ke India sejak dua tahun silam.

Kini Garuda sudah ada rute Jakarta-Mumbai, yang dibuka akhir tahun 2016 lalu.

Untuk meningkatkan kunjungan wisman asal India, Kemenpar juga mengikuti pameran Outbound Travel Mart (OTM) di Bombay Exhibition Centre, Mumbai, India, pada 21–23 Februari 2017.

OTM Mumbai merupakan pameran terbesar kedua di India, yang di tahun 2016 diikuti oleh 1.156 exhibitor dari 50 negara dengan jumlah pengunjung sebanyak 13.160 orang.

Di event itu, Kemenpar akan mempromosikan dan menjual berbagai macam destinasi dan produk pariwisata Indonesia, khususnya sepuluh destinasi prioritas dengan menggandeng 12 industri pariwisata dari tanah air. (jos/jpnn)                                              

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kementerian Rancang Pendidikan Pariwisata


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler