jpnn.com, BELITUNG TIMUR - Melimpahnya potensi atau kandungan timah di perairan laut Belitung Timur (Beltim), Provinsi Babel diyakini akan mampu mengerek perekonomian masyarakat setempat. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Beltim bisa segera menata lalulintas perekonomian agar tidak bergantung dengan Kabupaten Belitung seperti yang selama ini terjadi.
Menurut Tokoh Pemuda Beltim, Budi Novi Ardiansyah, potensi cadangan timah di perairan Beltim diperkirakan senilai Rp100 triliun. Karena itu, teknologi tambang laut ramah lingkungan yang tengah dipersiapkan PT Timah Tbk. diharapkan dapat segera direalisasikan.
BACA JUGA: 2 Ribu Massa Siap Geruduk Kantor Bupati Beltim
’’Jika potensinya sudah bisa digali, dengan sendirinya ekonomi masyarakat Beltim dan PAD daerah kami akan tumbuh signifikan, serta membuka peluang lapangan kerja baru,’’ kata Budi dalam pernyataan resminya, Jumat (5/10).
Budi mengatakan, zona tambang laut bisa menjadi pintu gerbang untuk keluar-masuk sektor perdagangan di Beltim. ’’Selama ini pintu keluar-masuk perekonomian Beltim berlangsung di Kabupaten Belitung, yakni Tanjung Pandan, termasuk ekspor ikan. Akibatnya, pajak tangkap ikan di Beltim sangat minim,’’ ujar Budi.
BACA JUGA: Komisi VII DPR Optimistis PT Timah Bisa Tingkatkan Produksi
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti dalam kunjungan kerjanya ke Beltim, Kamis (4/10), meminta agar nelayan di sana tidak mengkhawatirkan masalah tambang. Sebab, masing-masing sektor ada aturannya.
''Nelayan tidak usah khawatir soal tambang, tidak usah menjadi pikiran, karena itu nanti ada aturannya. Kalau ada yang mau menambang (sebelum ada aturan, red) usir saja, karena itu ilegal,'' ujar Susi saat berdialog dengan nelayan di Pantai Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur.
BACA JUGA: Indonesia Diharapkan Tingkatkan Produksi Timah
Terkait teknologi tambang laut yang ramah lingkungan, Susi menambahkan, dirinya minta agar dilakukan ujicoba terlebih dulu. Permintaan tersebut disampaikan Susi kepada Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat berkunjung ke area penambangan PT Timah di Selinsing yang telah menggunakan teknologi ramah lingkungan bernama Bore Hole Mining (BHM).
''Tadi sudah clear. Untuk teknologi tambang laut, Pak Wamen ESDM sudah dikasih tahu untuk ujicoba dulu. Tapi percobaannya tetap tidak boleh di Belitung, harus di tempat lain. Saya tunggu buktinya. Kalau (terbukti) tidak merusak lingkungan boleh, kalau merusak ga usah,” ujar Susi menegaskan.
Hal ini diamini oleh Wamen ESDM, yang sepakat bahwa masyarakat harus menjaga laut sebagai sumber kehidupan nelayan. Akan tetapi, Wamen ESDM juga mengingatkan bahwa laut Beltim juga punya potensi tambang.
’’Saat ini ada teknologi tambang timah darat ramah lingkungan yang sedang dikerjakan oleh PT Timah. Kami sudah melihat teknologi BHM di darat cukup bagus, tapi yang di laut belum dibuktikan. Tadi Ibu Menteri mengatakan, kalau teknologinya terbukti untuk di laut, maka itu akan diizinkan,’’ kata Arcandra. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moratorium CPNS, Jumlah PNS Beltim Makin Berkurang
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad